Harga Sawit

Update Harga Sawit di PALI Sumsel, Selama 6 Bulan Bertahan di Rp 1.800 per Kilogram

Suyatno, salah satu Petani di Desa Semanggus, mengatakan harga tersebut bertahan sudah sejak 6 bulan lalu.

Sripoku.com/Apriansyah Iskandar
Para petani sawit di Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI menimbang TBS kelapa sawit. 

SRIPOKU.COM, PALI -- Harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini Rp 1.800 pe rkilogram.

Harga tersebut berdasarkan pantauan dari kalangan petani, khusu nya di Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Suyatno, salah satu Petani di Desa Semanggus, mengatakan harga tersebut bertahan sudah sejak 6 bulan lalu.

"Sudah 6 bulan bertahan di Rp 1.800, saat ini belum ada kenaikan harga lagi,"

"Sebelumnya pernah di harga Rp 2.000, namun mengalami penurunan menjadi Rp 1.800 selama 6 bulan ini," ujarnya, Selasa (2/1/2024).

Suyatno berharap harga sawit kembali naik agar para petani dapat bernapas lega, di tengah kebutuhan bahan pokok yang semangkin tinggi.

"Kalau harga segini terus susah juga kita pak, belum bernafas lega karena bahan pokok sudah mahal."

"Belum untuk kebutuhan lainnya," ungkapnya.

Sementara Suwito yang merupakan pemilik RAM atau tauke sawit di kawasan tersebut juga mengatakan, harga sawit di wilayah Semanggus sudah sejak 6 bulan bertahan di Rp 1.800.

Menurut Suwito, hal tersebut lantaran harga sawit di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) saat ini di kisaran Rp 2.200 per kilogram.

Para petani sawit di Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI menimbang TBS kelapa sawit.
Para petani sawit di Desa Semanggus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI menimbang TBS kelapa sawit. (Sripoku.com/Apriansyah Iskandar)

"Jadi kita saat ini cuma berani beli dari petani di harga Rp 1800 per kilogram," ucapnya.

Hal tersebut juga berdasarkan kualitas dan kuantitas TBS kelapa sawit serta banyaknya jumlah dalam sekali panen.

Bila sekali panen mencapai satu mobil, biasanya Suwito membeli lebih tinggi sedikit dikisaran Rp 1.850 hinggah Rp 1.900.

Hal itu berkaitan dengan biaya penyusutan.

Karena menurutnya jika sekali panen dapat mencapai satu mobil, dirinya bisa langsung menjual ke pabrik minyak kelapa sawit.

Sedangkan jika kurang dari satu mobil, Ia harus menunggu tambahan.

Bila menunggunya lama, maka akan terjadi penyusutan berat timbangan TBS kelapa sawit.

"Selisih harga dengan petani tersebut untuk kentungan, biaya angkut serta penyusutan."

"Harga beli kita saat ini rata-rata di Rp 1.800 kita sanggup beli dari para petani,"ujarnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved