Mimbar Jumat
Mimbar Jumat: Memperbaiki Akhlak Ibu Terhadap Anak
Sebagai orangtua tentu mengharapkan anak yang santun, berakhlak mulia, cerdas dan lain sebagainya.
Oleh: Dr. Fitri Oviyanti, M.Ag
(Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)
SRIPOKU.COM -- FITRAH seorang ibu adalah menyayangi, mengasuh, membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar. Tanpa menafikan peran ayah, seorang ibu memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk karakter anak-anaknya. Ibu merupakan sosok manusia pertama yang dikenal oleh seorang anak. Bagi seorang anak, ibu adalah sumber kehidupannya, warna pertama dalam hidupnya, figur pertama yang dikenalnya sejak dilahirkan ke dunia. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika dalam ajaran Islam dikatakan bahwa “Ibu adalah madrasah pertama dan utama” (al-Ummu Madrosatul Ula).
IBU DAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
Karakter merupakan sifat batin yang memengaruhi pikiran, perilaku, budi pekerti dan tabiat manusia atau makhluk hidup lainnya. Dalam agama Islam, istilah karakter lebih sering disebut akhlak. Pembentukan karakter anak melewati tahap-tahap yang panjang, sehingga disinilah peran seorang ibu menjadi sangat penting di dalamnya. Ibu berperan penting dalam proses pembentukan karakter seorang anak. Ibu melalui fase-fase yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak, mulai dari dalam kandungan, melahirkan, menyusui, sampai membesarkannya.
Terdapat fakta menarik yang terungkap melalui hasil penelitian pada Jurnal medRxiv Artikel yang berjudul “Breastfeeding duration is associated with larger cortical gray matter volumes in children from the ABCD study” (2022), menunjukkan bahwa menyusui merupakan faktor penting dalam pembentukan otak, terutama pada area pars orbitalis dan lateral orbitofrontal.
Bagian otak ini dilaporkan terkait dengan pembentukan kepribadian impulsif dan kesehatan mental pada awal pubertas anak. Penelitian ini adalah studi yang membahas efek menyusui dan pembentukan otak yang sangat spesifik. Sebelumnya, studi tentang topik ini lebih membahas otak secara global, misalnya total volume gray matter otak, atau justru hanya meneliti sebagian kecil dari wilayah otak, sehingga rentan menghasilkan hasil yang akurat.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Grey matter adalah komponen utama dari sistem saraf pusat, yang berperan penting dalam memproses informasi ke otak. Meskipun peran pasti dari korteks orbitofrontal masih perlu diteliti lebih lanjut, temuan ini memperkirakan keterlibatan korteks orbitofrontal dalam pengambilan keputusan, pengaturan emosi, dan perilaku sosial.
Hasil penelitian di atas setidaknya menunjukkan bahwa betapa dalam satu fase menyusui saja, peran ibu menjadi sangat menentukan pembentukan karakter seorang anak. Ibu ibarat cetakan yang dengannya karakter anak akan dibentuk. Ibu adalah orang pertama yang memberikan cinta kepada anak. Kedekatan emosi yang terjalin antara ibu dan anak sejak dalam kandungan, proses menyusui, dan membesarkan akan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Anak yang berkarakter kuat akan tumbuh dari orang tua, khususnya ibu yang berkarakter kuat. Demikian pula sebaliknya. Semua karakterbpositif dari ibu akan terekam kuat dalam memori anak, dan menjadi teladan baginya dalam berperilaku.
AKHLAK ANAK: CERMIN AKHLAK IBU
Dikisahkan pada suatu hari, seseorang menghadap Khalifah Umar bin Khattab dengan membawa anak lelakinya. Ia mengadukan betapa durhaka dan kurang ajar anaknya. Khalifah mendengar dengan seksama pengaduan orang tua itu. Umar mengingatkan beberapa hak anak, seperti, memilihkan ibu si anak dari golongan baik-baik, memberi nama yang baik, memberi nafkah sepantasnya, mendidik dengan akhlak yang baik, dan mengajari ilmu untuk bekal hidupnya.
Seketika itu juga si anak menyahut uraian Umar. "Tak satu pun dari hak-hak itu yang diberikan. Ibu saya itu tidak jelas asal-usulnya dan berperangai sangat buruk. Dari kecil saya dipaksa mencari nafkah dengan menggembala ternak, dan saban hari diberi contoh akhlak yang buruk, dengan pertengkaran yang tiada henti, perkataan yang kotor, dan tindak kekerasan." "Jangankan diajari ilmu, yang ada hanya dampratan dan perlakuan kasar. Dalam hatiku hanya ada dendam dan menunggu saat bisa membalasnya," kata si anak. "Apa benar demikian," tanya Umar dengan wajah marah. "Jika demikian, sungguh engkau telah merusak anakmu dengan tanganmu sendiri. Engkaulah yang pantas mendapat hukuman atas kesalahan ini,"
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Cuplikan kisah di atas menggambarkan bahwa ketika akhlak anak kurang baik, maka jangan buru-buru menyalahkan anak. Orang tua harus mawas diri. Sebab, dalam ajaran Islam, terdapat beberapa hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tua. Salah satunya, bagi seorang ayah adalah memilihkan ibu dari golongan yang baik. Memilih ibu yang baik sama artinya dengan menyiapkan generasi yang baik pula, karena ibulah yang kelak menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Ibu ibarat cermin bagi anak, yang ketika ibu berakhlak mulia, maka hal ini akan memantul kepada anak. Anak yang berakhlak mulia merupakan cerminan dari ibu yang berakhlak mulia. Seperti kata pepatah; buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.
MEMPERBAIKI AKHLAK IBU: MENYIAPKAN ANAK BERAKHLAK MULIA
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga seorang ibu. Kerasnya kehidupan seringkali membuat ibu menjadi stress dan oleng dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dalam hal ini, tentunya support suami sebagai ayah sangat dibutuhkan. Sebab sejatinya tugas mendidik anak-anak dalam lingkungan keluarga membutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara ayah dan ibu.
Sebagai sekolah yang pertama bagi anak, maka memperbaiki akhlak ibu juga berarti memperbaiki akhlak anak. Ibu menjadi role model yang pertama dan utama bagi anak dalam bersikap dan berperilaku. Oleh sebab itu, ibu harus memperbaiki akhlaknya terhadap anak dengan memantaskan diri, menambah ilmu pengetahuan agar dapat mendidik anak-anaknya lebih baik. Dalam rangka itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan ibu
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.