Mayat di Unpri Medan

Pihak Kampus Buka Suara Soal Penemuan 5 Mayat, Digunakan untuk Mata Kuliah, tak Ada Kasus Pembunuhan

Menurut pihak kampus, lima mayat dalam kampus itu adalah kadaver (mayat yang digunakan untuk kepentingan praktikum anatomi mahasiswa kedokteran).

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Kolase/YouTube/PRIMTV/X
Klarifikasi Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto, soal penemuan 5 mayat di dalam kampusnya. 

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.

"Pada tanggal 11 Desember 2023, beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi UNPRI pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan."

"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin dan tidak didapati apapun," jelasnya.

"Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari dan dijumpai 5 kadaver di bak kadaver pada lab anatomi."

"Kemudian cadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa kemudian dikembalikan lagi ke baknya," sambungnya.

Polisi juga sempat meminta pihaknya untuk mengosongkan kampus lantaran adanya penggeledahan.

"Pihak kampus sangat keberatan dan pada saat yang bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian."

"Bahkan ada ancaman untuk mem-police line kampus sehingga memancing keributan yang bisa mengganggu kenyamanan belajar mahasiswa," tuturnya.

Baca juga: Misteri Mayat di Unpri Medan, Kampus Sempat Larang Polisi Masuk hingga Lantai 9 Sudah Dibersihkan

Susanto juga meminta kepada pihak kepolisian, agar menjelaskan soal dasar menuduh adanya pembunuhan di dalam kampusnya.

"Informasi yang kami terima bahwasanya telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri, bila ada kasus pembunuhan tersebut maka kami hendak bertanya kepada bapak polisi yang terhormat, yang pertama kejadian pembunuhan tersebut di mana, siapa pelapor kasus pembunuhan tersebut."

"Siapa korban pembunuhan tersebut, siapa pelaku pembunuhan, apakah ada alat bukti pembunuhan tersebut dan adakah saksi kejadian tersebut," pungkasnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved