Mayat di Unpri Medan

Pihak Kampus Buka Suara Soal Penemuan 5 Mayat, Digunakan untuk Mata Kuliah, tak Ada Kasus Pembunuhan

Menurut pihak kampus, lima mayat dalam kampus itu adalah kadaver (mayat yang digunakan untuk kepentingan praktikum anatomi mahasiswa kedokteran).

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Kolase/YouTube/PRIMTV/X
Klarifikasi Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto, soal penemuan 5 mayat di dalam kampusnya. 

SRIPOKU.COM -- Pihak Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatra Utara buka suara soal penemuan 5 mayat di dalam kampusnya.

Pihak kampus menegaskan tidak ada kasus pembunuhan yang terjadi dalam kampus mewah itu.

Menurut pihak kampus, lima mayat dalam kampus itu adalah kadaver (mayat yang digunakan untuk kepentingan praktikum anatomi mahasiswa kedokteran) untuk mata kuliah.

Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan, Bermula dari Mahasiswa Kedokteran yang Keceplosan

Tangkap layar video yang memperlihatkan bak diduga berisi mayat di kampus UNPRI.
Tangkap layar video yang memperlihatkan bak diduga berisi mayat di kampus UNPRI. (Tangkapan Layar X (Twitter))

Penemuan lima mayat di lingkungan kampus Unpri Medan mengagetkan satu Indonesia.

Bagaimana tidak, dari awalnya dua mayat, ternyata ada lima mayat di dalam kampus itu setelah digeledah Polrestabes Medan.

Menjawab kekisruhan itu, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menyampaikan tidak ada kasus pembunuhan di dalam kampus mewahnya tersebut.

Dia mengakui memang lima mayat yang berada di dalam kampusnya itu adalah kadaver untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.

Berdasarkan KBBI, kadaver adalah jenazah yang biasanya digunakan mahasiswa kedokteran untuk praktikum anatomi.

Sementara itu dikutip dari Rompas, 2015, Cadaver atau preparat basah merupakan jenazah atau mayat manusia yang telah diawetkan secara resmi atau legal dapat dipergunakan untuk keperluan Pendidikan khususnya dalam pembelajaran anatomi.

"Pertama dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto dalam video dikutip Tribunnews.com, Rabu (13/12/2023).

"Kedua UNPRI Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar."

"Salah satu lab adalah anatomi atau ilmu urai di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan di laboratorium anatomi FK UNPRI."

"Terdapat lima karakter, 1 perempuan dan 4 laki-laki dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.

Baca juga: Video: Unpri Klarifikasi Video Viral Hoaks, Cuma Manekin, Polisi Temukan 5 Mayat Tanpa Identitas

Dia sangat menyesali tindakan polisi yang menemukan lima mayat di dalam kampusnya itu.

Padahal waktu itu, polisi datang ke lokasi berdasarkan video yang beredar soal adanya temuan mayat dan ingin melakukan pengecekan.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.

"Pada tanggal 11 Desember 2023, beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi UNPRI pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan."

"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin dan tidak didapati apapun," jelasnya.

"Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari dan dijumpai 5 kadaver di bak kadaver pada lab anatomi."

"Kemudian cadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa kemudian dikembalikan lagi ke baknya," sambungnya.

Polisi juga sempat meminta pihaknya untuk mengosongkan kampus lantaran adanya penggeledahan.

"Pihak kampus sangat keberatan dan pada saat yang bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian."

"Bahkan ada ancaman untuk mem-police line kampus sehingga memancing keributan yang bisa mengganggu kenyamanan belajar mahasiswa," tuturnya.

Baca juga: Misteri Mayat di Unpri Medan, Kampus Sempat Larang Polisi Masuk hingga Lantai 9 Sudah Dibersihkan

Susanto juga meminta kepada pihak kepolisian, agar menjelaskan soal dasar menuduh adanya pembunuhan di dalam kampusnya.

"Informasi yang kami terima bahwasanya telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri, bila ada kasus pembunuhan tersebut maka kami hendak bertanya kepada bapak polisi yang terhormat, yang pertama kejadian pembunuhan tersebut di mana, siapa pelapor kasus pembunuhan tersebut."

"Siapa korban pembunuhan tersebut, siapa pelaku pembunuhan, apakah ada alat bukti pembunuhan tersebut dan adakah saksi kejadian tersebut," pungkasnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved