Harga Cabai

Harga Cabai Rawit Merah di PALI Melonjak Drastis Jelang Nataru, Tembus Rp120 Ribu per Kilogram

Harga komoditas cabai di Kabupaten PALI Sumatera Selatan masih naik signifikan jelang libur Natal dan Tahun baru (Nataru)

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Apriansyah
Pedagang sayur di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Selasa (5/12/2023). 

SRIPOKU.COM,PALI- Harga komoditas cabai di Kabupaten PALI Sumatera Selatan masih naik signifikan jelang libur Natal dan Tahun baru (Nataru), Selasa (5/12/2023).

Cabai jenis rawit setan (Cabai rawit merah) misalnya, saat ini menembus Rp 120.000 per kilogram.


Harga ini terpantau di Pasar Inpres, pendopo Talang Ubi Kabupaten PALI


Menurut salah satu pedagang, Hartati (64), harga cabai rawit setan yang semula di kisaran Rp 100.000, sekarang sudah menyentuh angka Rp.120.000 per kilogram.


"Ini sudah seminggu lalu, Khusus cabai rawit setan naiknya banyak sekali sekarang Rp120.000 sekilo, naik Rp 20 ribu," ujarnya.


Kenaikan harga Cabai rawit setan juga di ikuti cabai rawit hijau, saat ini harganya Rp 60 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 50 ribu.


Begitu juga dengan harga cabai merah keriting, harganya saat ini Rp 85 ribu dari sebelumnya Rp 80 ribu.


"Yang tidak naik dan masih sama harga nya dari Minggu lalu yakni cabai merah besar, saat ini harganya masih sama Rp 90 ribu, "kata dia.


Ayani, pedagang lainnya juga mengaku bingung menjual cabai, jika harga cabai ini terus melonjak.


Tingginya harga cabai juga membuat Omset penjualan nya menurun.


Menurutnya pembeli yang datang banyak yang mengurangi jumlah belanja, dikarenakan tingginya harga cabai.


"Saat ini saja harga modal dari pemasok nya saja sudah tinggi, jadi kita bingung mau jual berapa lagi, meski untung nya tipis terpaksa jual harga segitu, daripada ga laku dan busuk,"ungkapnya.


"Stok cabai juga terbatas dari pemasok nya, sehingga harga cabai belum normal" terangnya.


Ayani berharap, persediaan stok cabai kembali banyak sehingga harganya kembali normal dikisaran Rp 40 - 50 ribu.


"Pengen nya sih harganya kembali normal, kalau mahal terus, kita juga bingung mau menjual nya, pembeli sepi,"ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved