Mahasiswi FT Unsri Meninggal Dunia

Kasus Aborsi Mahasiswi Unsri Terbongkar Apoteker Ini Sebut Bukan Biasa Yang Dibeli Masyarakat

Apoteker di Kota Lubuklinggau mengatakan obat jenis Cytotec yang dikonsumsi RF hingga menyebabkan nyawanya melayang bukan merupakan obat biasa

|
Editor: adi kurniawan
pngwing.com
Mahasiswi Unsri tewas usai menelan pil aborsi akibat dipaksa kekasihnya untuk menggugurkan kandungan 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Mahasiswi Unsri tewas usai menelan pil aborsi.

Mahasiswa berinisial RF (21) itu dipaksa kekasihnya untuk menggugurkan kandungan.

Akibatnya, tak hanya membunuh janin yang ada di dalam rahim, namun juga nyawa RF ikut pun meninggal dunia.

Kini, pacar RF, Diat Putra Nurkesuma (21) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya mahasiswi unsri tersebut.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa obat penggugur kandungan bermerek Cytotec yang dibeli secara online.

Obat tersebut sudah dijadikan barang bukti bersamaan botol minuman bersoda yang turut dikonsumsi RF.

RI salah satu apoteker di Kota Lubuklinggau mengatakan obat jenis Cytotec yang dikonsumsi RF hingga menyebabkan nyawanya melayang bukan merupakan obat biasa yang di beli masyarakat.

"Itu (Cytotec) termasuk obat cukup keras dan pemakaiannya harus pakai resep dokter," ungkap RI saat dihubungi Sripoku.com, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Obat Aborsi Dijual Bebas, Begini Kata Ketua IDI Palembang

Menurut RI efek samping penggunaan obat ini bila tidak memakai resep dokter bisa menimbulkan pendarahan hebat.

"Karan cytotec indikasi utamanya untuk obat tukak lambung, indikasinya berat atau keras bila dicampur dengan yang lain tanpa resep, dampaknya bisa pendarahan hebat," ujarnya.

RI mengungkapkan tingkat obat Cytotec ini hampir sama dengan antibiotik seperti amoksisilin atau cefadroxil. Golongannya masuk dalam obat keras harus pakek resep dokter.

"Karena kalau apotek resmi tidak akan menjual kalau pembeli tanpa resep dokter, karena semua apotek rata-rata sudah tahu kegunaannya, karena kalau ada yang cari obat itu (Cytotec) pasti untuk hal tidak baik," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved