Anak Angkat Usir Ibu Sambung

Viral Anak Angkat di Banyuasin Usir Ibu Sambung yang Merawatnya Sejak Kecil, tak Senang Nikah 4 Kali

Sebab sang nenek diusir anak angkatnya yang ironisnya sudah dibesarkan sejak umur 2 tahun.

|
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
Instagram/banyuasinterkini
Nasib nenek yang diusir anak angkatnya sendiri dari rumah miliknya di Banyuasin, kini tinggal dengan keluarga. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Inilah nasib nenek di Banyuasin, Sumatra Selatan yang diusir anak angkat dari rumahnya sendiri.

Sang nenek, Siti Marbiah (73) kini hidup luntang-lantung menumpang dengan keluarga.

Sebab sang nenek diusir anak angkatnya yang ironisnya sudah dibesarkan sejak umur 2 tahun.

Siti Marbiah wanita 73 tahun di Banyuasin, Sumsel tak kuasa menahan emosi hingga mengucap sumpah serapah ke anak angkat yang tega mengusirnya dari rumah.
Siti Marbiah wanita 73 tahun di Banyuasin, Sumsel tak kuasa menahan emosi hingga mengucap sumpah serapah ke anak angkat yang tega mengusirnya dari rumah. (HO Tribun Sumsel)

Ternyata sang nenek diusir karena anak angkat berinisial AY itu diduga tidak terima dilarang kawin keempat kalinya.

Selama delapan bulan terakhir, Siti Marbiah harus luntang-luntang menumpang hidup ke rumah tetangga dan kerabat.

Siti Marbiah sakit hati mendalam terhadap perlakuan anak angkatya itu.

Pasalnya, sang nenek mengangkat AY jadi anak angkat karena tidak memilik anak.

AY pun diangkat Siti Marbiah jadi anak sejak usia 2 tahun.

Demikian yang dijelaskan kuasa hukum Siti Marbiah, Jallas Boang Manalu, dikutip dari TribunSumsel.com, Minggu (5/11/2023).

"Seperti normalnya, walaupun anak angkat tetapi tetap diperlakukan seperti anak sendiri. Disekolahkan sampai dikuliahkan dan sekarang sudah bekerja," katanya.

Manalu menjelaskan, Siti Marbiah mempunyai rumah dan tanah warisan bersama keluarga besar.

Namun rumah dan tanah itu dijual tanpa sepengetahuan keluarga besar Siti Marbiah setelah dibujuk si anak angkat.

Dari penjualan rumah dan tanah itu, uang senilai Rp 200 juta diberikan kepada anak angkatnya AY.

Sisa dari penjualan tersebut dibelikan rumah dan tanah yang saat ini diperebutkan AY.

"Saat membeli dan membuat sertifikat, si anak angkat ini membujuk agar klien kami ini membuat sertifikat atas nama si anak angkat ini. Nanti, akan dibuatkan surat hibah untuk klien kami ini agar bisa menempati rumah tersebut," jelas Manalu.

Keputusan itu memicu keributan antara Siti Marbiah dan AY.

Pasalnya, AY tak terima dinasihati oleh ibu angkatnya karena akan menikah lagi untuk yang keempat kalinya.

Kendati demikian, merasa kesal dengan ibu angkat, AY akhirnya tega mengusir Siti yang sebelumnya diketahui rumah itu milik ibunya sendiri.

Kini nasib Siti selama delapan bulan hari harus hidup menumpang ke sana ke mari.

Mediasi Buntu, Siti Ungkit Kebaikan

Sebelumnya, kedua belah pihak sempat dimediasi pada Jumat (3/11/2023) yang disaksikan keluarga besar Siti Marbiah serta unsur pemerintahan dan kepolisian.

Sayangnya mediasi itu menemui jalan buntu.

Alasannya, AY enggan memberikan sertifikat rumah kepada Siti Marbiah.

Kendati demikian, pihak Siti Marbiah berinisiatif untuk menempuh jalur hukum.

"Bila nanti tetap tidak menemui titik terang atas masalah yang klien kami hadapi, kami berinisiatif untuk menempuh jalur hukum baik itu pidana maupun perdata," pungkasnya.

Kini, Siti menyesali kebaikannya dibalas buruk oleh anak angkatnya.

Diakuinya, alasan mengangkat AY menjadi anak angkatnya karena ingin diurusi keperluan hidup seperti makan, minum, dan sakit sampai meninggal nantinya.

"Aku tu mintak luroi dengan die tu make nye ku hibah ken same dia (Aku minta diurusi hidup sama AY, makanya aku hibahkan ke dia)," sesal Siti.

"Tapi kenyataanya AY tidak mengurusi aku, malahan saya diusir dari rumah, rumah di gembok, pintu pagar digembok, aku tidak diurusinya," sambungnya.

"Jangankan untuk dikasih sayangi malahan saya seperti dibuat pembantu selama ini, aku tak tahan lagi aku ngomong dengan dulur anak buah ku," tambahnya.

Dia menambahkan, saat ini tingal di rumah saudaranya dan akan membatalkan surat hibah dan sertifikat yang dihibahkan dengan AY.

Awal mula Siti Marbiah (73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu diusir dari rumahnya oleh anak angkat. Rumah dijual atas bujukan AY.
Awal mula Siti Marbiah (73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu diusir dari rumahnya oleh anak angkat. Rumah dijual atas bujukan AY. (Instagram/banyuasinterkini)

"Sekarang saya tingal di rumah dulur ku Aku akan membatalkan surat hibah dan sertipikat yang aku hibahkan dengan die permahsalahan ini saya serahkan dengan kuasa hukum saya. Ujar Siti Marbiah.

Sementara, Rozi pihak kelurahan menyampaikan bahwa permasalahan ini sering terjadi.

"Kami juga sering memfasilitasi untuk mediasi di kelurahan tapi hasilnya tetap sama tidak menemukan titik tempuh," katanya.

Dia berharap sebagai pihak pemerintah setempat dapat segera menyelesaikan masalah ini dan juga menempuh dengan jalur kekeluargaan.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved