Sebelum Bunuh Imam Masykur, Oknum Paspampres Sempat Bikin Istri Menangis di Rumah Dinas

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Praka Riswandi Manik oknum anggota Paspampres sempat bikin istrinya menangis sebelum membunuh Imam Masykur.

Praka Riswandi rela membatalkan jalan-jalan sama keluarga demi ikut dua rekannya yakni Praka Jasmowir dan Praka Heri Sandi untuk menggerebek toko obat milik Imam Masykur.

Hal ini terungkap di dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Militer II, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

Oditur Militer Tinggi II Jakarta Letkol (Chk) Upen Jaya Supena mengungkapkan, peristiwa itu berawal saat Praka Riswandi baru pulang dinas kegiatan RI 3 di Solo, Jawa Tengah.

Begitu tiba di rumah, Praka Riswandi dihubungi oleh Praka Jasmowir mengajak untuk menggerebek toko obat milik Imam.

"Bahwa pada hari Jumat, tanggal 11 Agustus 2023, saat terdakwa 1 (Riswandi) sedang berada di rumah dinas Paspampres, Cikeas, Kabupaten Bogor, terdakwa 3 (Praka Jasmowir) menghubungi terdakwa 1 dengan berkata, 'Gimana, Lae, besok jadi tidak? Jam berapa?'. Maksudnya untuk membahas penggerebekan toko obat ilegal," kata Upen di ruang sidang.

• Melengos Lewati Kerumunan Sidang, 3 Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur Didakwa Pasal Kombinasi

Namun Praka Riswandi sempat menolak ajaka Praka Jasmowir, sebab oknum Paspampres tersebut sudah berjanji dengan anak istrinya untuk jalan-jalan.

"Saya baru pulang dari Solo, kegiatan RI 3, saya rencana mau jalan-jalan bersama anak dan istri'," kata Upen.

Tapi Praka Jasmowir tak habis akal, ia kemudian mengajak Praka Heri untuk merayu Praka Riswandi.

Namun rayuan keduannya membuat Praka Riswandi luluh.

Bahkan Praka Riswandi rela membatalkan liburan bersama keluargannya.

"Istri Riswandi bertanya, 'Mau ke mana, Yah, ini kan hari libur. Kita kan mau jalan-jalan'," ujar Upen menirukan perkataan istri Riswandi.

"(Riswandi menjawab), 'Saya ada urusan sama kawan-kawan'," imbuh Upen.

Istri Riswandi kemudian menangis sedangkan Riswandi hanya terdiam dan merenung.

Meski istri menangis Riswandi tetap memutuskan pergi dan meminta kedua rekannya untuk menjemputnya di rumah dinas.