Panti Asuhan di Sekayu Kena Prank

Terungkap Peran 3 Donatur yang Prank Panti Asuhan di Sumsel, Pelaku Kabur Sambil Bawa Bantuan

Pengurus panti asuhan bernama Sarmini mengungkapkan sebanyak tiga orang donatur yang mengambil bantuan setelah berfoto dan minta tanda tangan.

|
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
Facebook
Tampang diduga donatur yang tega membawa kembali bingkisan setelah mendapat mendapat stampel dari panti asuhan Elnuza Sekayu 

SRIPOKU.COM, SEKAYU - Terungkap peran tiga donatur yang prank di panti asuhan Elnuza yang terletak di jalan Kapten A. Rivai, Pasar Talang Jawa kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (25/10/2023).

Pengurus panti asuhan bernama Sarmini mengungkapkan sebanyak tiga orang donatur yang mengambil bantuan setelah berfoto dan minta tanda tangan.

Pagi itu, Selasa (24/10/2023), panti asuhan yang mereka huni didatangi oleh tiga orang yang membawa 18 dus makanan ringan.

Saat itu, Sarmini tengah memasak di dapur untuk makanan penghuni panti.

"Begitu datang mereka menanyakan anak-anak," kata Sarmini.

Sarmini mengaku anak-anak sedang di sekolah dan hanya ada beberapa anak saja yang ada di panti.

"Ya sudah anak yang ada saja," kata Sarmini menirukan omongan pria tersebut.

Lalu para donatur tersebut ditemani dua orang anak dan seorang pengurus.

Mereka sempat menemani donatur tersebut berfoto di depan plang nama panti asuhan.

Adapun hanya satu orang yang berfoto dengan anak dan pengurus panti.

Sedangkan dua lainnya tidak berfoto hanya menunggu saja.

Kemudian salah seorang dari mereka masuk dan meminta tandatangan pengurus dan minta stempel panti asuhan.

Namun betapa kagetnya Sarmini begitu keluar ke tempat berfoto tadi, ia tidak menemukan belasan dus makanan.

"18 dus makanan itu sudah tidak ada lagi diduga sudah dibawa ke dalam mobil," kata dia.

Menurut Sarmini para donatur pergi begitu saja setelah meminta tandatangan dan stempel sambil membawa barang bantuan.

"Mereka pergi sambil bawa barang bantuan lagi," kata dia.

Tangis Anak Panti Asuhan di Sekayu Ratapi Bingkisan dari Donatur Dibawa Pulang Lagi, Pengurus Marah

Anak Panti Menangis

Anak-anak panti sempat menangis akibat bantuan diambil lagi.

Ketua Panti Elnuza Nurjanah mengatakan peristiwa yang dilakukan oknum dalam memberi bantuan tetapi tidak diberikan bantuannya merupakan hal yang pertama. Pihaknya sangat menyesali perbuatan oknum yang melakukan prank terhadap anak-anak Panti Elnuza.

"Ini merupkan hal yang pertama bagi kami, kami mengimbau oknum donatur tersebut jangan mengulanginya pada panti-panti lainnya. Kami meminta oknum donatur tersebut datang kesini dan meminta maaf kepada anak-anak panti,"kata Nurjanah.

Lanjutnya, dengan prank yang dilakukan oknum donatur anak-anak sempat kecewa karena barang tersebut diambil kembali.

"Anak-anak kasian karena di bohongi, anak-anak sangat ingin makan barang diberikan saat itu. Mereka nangis mau makanan itu, semoga kedepan kejadian serupa tidak terjadi lagi,"jelasnya.

Klarifikasi 

Klarifikasi donatur yang dinarasikan prank saat memberikan bantuan di Panti Asuhan Elnuza, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Melalui video yang dibagikan pengurus panti Sarmi, seorang pria yang mengaku bernama Rewilson Emanuel datang kembali ke panti untuk menjelaskan duduk persoalan bantuan.

Di dalam video tersebut, Emanuel menjelaskan bahwa bantuan tersebut sudah diberikan sebelumnya pada hari Senin (23/10/2023) sore.

"Senin sore barangnya sudah saya serahkan," kata Emanuel, Kamis (26/10/2023).

Kemudian pada Selasa (24/10/2023) Emanuel kembali mendatangi panti dengan maksud berfoto dengan penghuni panti sebagai tanda bukti penyerahan bantuan yang sudah diberikan sebelumnya.

"Sebenarnya saya sudah kasih tau sebenarnya ini cuma numpang foto saja, tapi karena kesibukan mereka (panti) lupa sama saya karena kesibukan mereka," kata dia.

Pada momen itu Emanuel meminta maaf pada pengurus panti asuhan atas kekeliruan yang terjadi.

"Saya mohon maaf karena saya lupa untuk konfirmasi ulang bahwa saya orang yang datang kemarin ke sini," kata dia.

Pengurus panti yakni Sarmi dalam keterangan unggahannya mengaku dia sebagai manusia biasa yang tidak luput dari dosa.

Ia mengaku akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran baginya.

"Aku manusia biasa yg tak luput dari dosa, tuhan saja maha pengampun apa lagi aku manusia biasa
ini jadi pelajaran buat kita semoga silaturahmi kita ke depannya lebih baik lagi," tulis Sarmi.

Kedua belah pihak sudah saling memaafkan atas kejadian tersebut.

"Kami sudah saling memaafkan kepada seluruh yg membaca status kami atas nama Sarmi sarmiati mohon maaf jgn d sebar luaskan lagi," tulisnya.

Dari informasi yang dihimpun, donatur juga akan memberikan keterangan pada siang nanti di Sekayu.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved