Opini: Transformasi Pendidikan: Telaah Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Penulisan Skripsi

Tidak menulis skripsi akan mengurangi kesempatan mahasiswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif terhadap masalah penelitian.

Editor: Bejoroy
zoom-inlihat foto Opini: Transformasi Pendidikan: Telaah Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Penulisan Skripsi
Istimewa
Drs. Magdad Hatim, M.Hum (* Sekretaris Dewan Pendidikan Prov Sumatera Selatan, * Dosen FKIP, Universitas PGRI Palembang)

Oleh: Magdad Hatim
(* Sekretaris Dewan Pendidikan Prov Sumatera Selatan, * Dosen FKIP, Universitas PGRI Palembang)

SRIPOKU.COM -- MENGACU pada aturan baru Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023, tentang “Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi´, syarat kelulusan Strata 1 kini dibebaskan pada program studi dan perguruan tinggi terkait pada penulisan skripsi, yang kini tak lagi menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa S-1 dan D4. Permendikbudristek ini tidak lagi mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan. Kebijakan ini bukan menghapus skripsi, tetapi memberikan jalan lain bagi mahasiswa untuk mengerjakan hal-hal lain selain skripsi, mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir berupa prototipe, proyek, dan bentuk yang setara. Artinya, skripsi tetap ada, mahasiswa diberi pilihan lain, sepertinya projek, prototype.

Sementara itu, untuk pengganti skripsi, perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap dan keterampilan secara terintegrasi.

Apabila kewajiban menulis skripsi bagi mahasiswa strata 1 diubah menjadi opsional dengan pilihan kegiatan pengganti lainnya, hal ini dapat memiliki beberapa pengaruh positif. Permendikbudristek No.53 Tahun 2023 akan membuat kurikulum menjadi lebih luwes. Hal tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang memiliki berbagai minat, bakat, dan tujuan karier yang berbeda. Dengan memberikan pilihan untuk kegiatan pengganti selain skripsi, Perguruan Tinggi melalui Program Studi dapat meningkatkan fleksibilitas dalam kurikulum mereka. Ini memungkinkan mahasiswa untuk mengejar jalur akademik atau karier yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka.

Guna mengganti skripsi dengan kegiatan pengganti, Program Studi dapat menawarkan berbagai jenis proyek atau kegiatan pengganti yang memiliki pendekatan pembelajaran yang berbeda. Ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman berbeda dalam menjalani penelitian, magang, proyek lapangan, atau kegiatan lain yang relevan dengan bidang studi mereka.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Logo SripokuTv36

Dunia kerja akan menjadi tujuan utama bagi mahasiswa yang tidak menulis skripsi.

Beberapa mahasiswa mungkin lebih tertarik untuk memasuki dunia kerja langsung setelah menyelesaikan program sarjana mereka daripada melanjutkan studi pascasarjana. Dengan memberikan pilihan kegiatan pengganti, mahasiswa dapat memilih pengalaman kerja atau magang yang akan membantu mereka memasuki pasar kerja dengan lebih baik dan lebih siap.

Ada banyak mahasiswa yang menilai menulis skripsi itu menyebabkan stress. Skripsi sering kali dianggap sebagai proyek yang memerlukan komitmen waktu yang signifikan dan tingkat stres yang tinggi. Memungkinkan mahasiswa untuk memilih kegiatan pengganti dapat membantu mengurangi beban stres yang mungkin timbul selama proses penulisan skripsi. Ini dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

Dengan menggantikan penulisan skripsi dengan kegiatan lain, mahasiswa dapat memilih kegiatan yang membantu mereka mengembangkan keterampilan praktis yang lebih langsung terkait dengan karier mereka. Misalnya, mereka dapat mengambil proyek pengembangan perangkat lunak, magang di perusahaan terkemuka, atau kegiatan kewirausahaan yang akan memberi mereka pengalaman dunia nyata yang berharga.

Harus dicatat bahwa sambil memberikan pilihan kegiatan pengganti, Program Studi perlu memastikan bahwa kegiatan-kegiatan alternatif ini tetap memenuhi standar akademik yang tinggi dan memberikan pengalaman pembelajaran yang bermutu. Program Studi harus juga tetap memberikan dukungan dan bimbingan kepada mahasiswa dalam memilih danmengejar kegiatan pengganti yang sesuai dengan tujuan akademik mereka.

Ada hal negatif yang menjadi akibat hilangnya kewajiban mahasiswa Strata-1 untuk menulis skripsi. Jika mahasiswa tidak menulis skripsi, mereka tidak merasa memperoleh pengakuan dan prestasi pribadi. Menyelesaikan skripsi adalah pencapaian yang patut dibanggakan. Mereka yang tidak menulis skripsi mungkin akan merasa tidak memiliki bukti kemampuan intelektual dan ketekunan akademik dalam menyelesaikan proyek yang kompleks. Jika tidak memiliki pengalaman menulis skripsi, mahasiswa juga kehilangan kesempatan emas untuk mendalami topik yang mereka minati.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/

Jika mereka menyelesaikan skripsi, mereka akan melakukan penelitian yang akan memaksa mereka untuk menggali teori-teori terkini dalam bidang studi mereka, yang dapat membantu memperluas pengetahuan mereka. Mereka akan kehilangan pengalaman berharga dalam pengumpulan dan analisis data dan informasi, yang seyogyanya dapat membantu mereka untuk benar-benar memahami aspek-aspek kunci di bidang ilmunya.

Mahasiswa yang tidak menulis skripsi tentu saja akan kehilangan kesempatan memiliki pengalaman menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang perlu diatasi, dengan mengidentifikasi pertanyaan penelitian yang tepat, merancang metodologi penelitian yang sesuai, dan menangani data yang kompleks. Proses ini seharusnya membantu mereka mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Selain itu, mereka juga tidak belajar bagaimana melakukan penelitian secara sistematis dan metodis.

Mereka mungkin tidak akan memahami berbagai metode penelitian, termasuk penelitian lapangan, penelitian pustaka, eksperimen, dan sebagainya. Dengan tidak menulis skripsi, tidak ada yang mendorong mereka untuk melakukan analisis kritis terhadap literatur dan data yang dikumpulkan. Mereka menjadi kurang terlatih dalam mengevaluasi sumber-sumber informasi, mengidentifikasi kelemahan dalam penelitian sebelumnya, dan merumuskan argumen yang kuat berdasarkan bukti yang ada.

Tambahan lagi, jika tidak menulis skripsi, mahasiswa mungkin tidak menguasai aturan penulisan ilmiah yang benar, termasuk penggunaan kutipan, penulisan daftar pustaka, dan penulisan argumen yang koheren. Ini seharusnya membantu mereka mengembangkan literasi akademik yang baik.

Dengan tidak menulis skripsi, mahasiswa mungkin kehilangan kesempatan melatih keterampilan untuk menympaikan temuan mereka secara tertulis dengan jelas dan efektif. Kemampuan ini sebenarnya sangat berguna dalam dunia profesional, terutama dalam komunikasi ilmiah dan teknis. Tidak menulis skripsi akan mengurangi kesempatan mahasiswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif terhadap masalah penelitian.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Selain itu, mahasiswa yang tidak menulis skripsi akan kehilangan satu proyek berharga yang melatih mereka melakukan perencanaan, pengelolaan waktu, dan organisasi yang baik. Mereka kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengelola proyek penelitian dengan efisien.

Intinya, dapat dikatakan bahwa kewajiban menulis skripsi bagi mahasiswa Strata 1 tidak hanya merupakan tahap akhir dalam pendidikan tinggi, tetapi juga merupakan peluang berharga untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam karier dan kehidupan pribadi mahasiswa.

Menulis skripsi memberikan pengalaman praktis dalam melaksanakan penelitian. Mahasiswa harus mengaplikasikan teori yang mereka pelajari dalam kelas ke dalam proyek penelitian yang nyata. Hal ini membantu mereka memahami bagaimana teori diterapkan dalam praktik.

Saat penyusunan skripsi, mahasiswa melatih diri menyusun argumen yang kuat berdasarkan temuan penelitian mereka. Ini melibatkan kemampuan untuk menghubungkan data dengan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi pola atau trend, dan membuat kesimpulan yang tepat. Proses penyelesaian skripsi juga memberi pengalaman akademik yang berharga bagi mahasiswa.

Banyak institusi pendidikan mengharuskan mahasiswa untuk mempresentasikan hasil skripsi mereka di depan dosen atau panel ujian. Ini memberikan pengalaman berbicara di depan publik dan menjelaskan penelitian mereka, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia akademik dan profesional.

Pengalaman positif yang akan juga dimiliki mahasiswa saat menulis skripsi adalah pengalaman berkolaborasi dengan pihak lain. Dalam beberapa kasus, mahasiswa dapat bekerja sama dengan dosen atau peneliti lain dalam proyek penelitian mereka. Ini memberikan pengalaman kolaborasi dalam penelitian, yang juga merupakan aspek penting dalam kemampuan meneliti.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijaya Post di bawah ini:

Selain pengalaman berkolaborasi, pengalaman berkomunikasi secara tertulis juga dengan sendirinya akan diperoleh oleh mahasiswa. Kemampuan berkomunikasi tertulis yang baik sangat dibutuhkan saat penyelesaian skripsi. Menulis skripsi membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun argumen yang koheren dan jelas serta mengorganisir informasi dengan baik.

Proses menulis skripsi mengharuskan mahasiswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengejar penelitian mereka. Ini dapat membantu mereka mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab dalam mengelola proyek besar.

Kewajiban menulis skripsi memberikan pengalaman unik bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab dalam mengelola proyek besar. Kemampuan ini sangat berharga dalam dunia profesional di mana kemampuan untuk mengelola proyek, bekerja mandiri, dan mengambil inisiatif sangat dihargai.

Dengan pengalaman menulis skripsi, mahasiswa yang berencana melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana, menulis thesis akan relatif menjadi lebih mudah. Mereka akan terbiasa dengan tuntutan penelitian yang lebih mendalam yang diperlukan di tingkat pascasarjana.

Proses penulisan skripsi juga dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan yang sangat dicari oleh pengusaha, seperti pemecahan masalah, analisis data, dan keterampilan komunikasi. Ini dapat meningkatkan prospek karier mereka setelah lulus.

Ada beberapa kegiatan pengganti penulisan skripsi yang dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa strata-1, tergantung pada minat dan tujuan mereka, misalnya proyek penelitian, kegiatan magang, tugas proyek lapangan, kerja kolaboratif, penulisan artikel ilmiah, dan lain-lain.

Program Studi dapat menawarkan mahasiswa kegiatan proyek penelitian, Mahasiswa dapat memilih untuk terlibat dalam proyek penelitian yang lebih singkat dan terfokus dibandingkan dengan skripsi. Proyek ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Manfaatnya adalah memperdalam pemahaman dalam bidang studi mereka dan mempersiapkan mereka untuk penelitian lebih lanjut di masa depan. Program Studi juga dapat menawarkan kegiatan magang yang relevan dengan bidang studi mahasiswa. Magang di sebuah lembaga, perusahaan atau organisasi terkait dengan bidang studi mahasiswa adalah alternatif yang baik.

Selama magang, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam pengaturan praktis. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana konsep-konsep dalam ilmu mereka digunakan dalam dunia nyata.

Selain itu, tugas proyek lapangan juga dapat ditawarkan kepada mahasiswa. Di kegiatan pengganti ini, mahasiswa dapat terlibat dalam tugas proyek lapangan yang mengharuskan mereka untuk bekerja di luar kampus atau di lapangan. Misalnya, mahasiswa geologi dapat melakukan eksplorasi lapangan atau survei geologi. Tugas ini membantu mereka mengembangkan pemahaman praktis yang dalam tentang topik mereka.

Selanjutnya, kegiatan pengganti yang dapat ditawarkan adalah kerja kolaboratif. Di kegiatan ini, mahasiswa dapat memilih untuk bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi dalam proyek-proyek tim yang relevan dengan bidang studi mereka. Ini mengembangkan keterampilan kerja tim, Komunikasi, dan koordinasi. Kerja sama tim seringkali diperlukan dalam berbagai disiplin ilmu.

Berikutnya kegiatan pengganti skripsi yang dapat ditawarkan oleh Prodi adalah penulisan artikel ilmiah. Mahasiswa dapat fokus pada penulisan artikel ilmiah tentang topik tertentu yang terkait dengan bidang studi mereka. Ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan penulisan ilmiah yang baik dan memperluas pemahaman mereka tentang topik tersebut. Artikel ini dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Kegiatan-kegiatan pengganti skripsi yang dapat ditawarkan kepada mahasiswa hendaknya memiliki nilai tambah yang maksimal ketika kegiatan tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa.

Pertama, kegiatan pengganti skripsi hendaknya membuat mahasiswa menerapkan konsep teoritis bidang ilmunya dan dapat mengaplikasikan konsep-konsep teoritis yang mereka pelajari dalam situasi nyata, yang membantu memperdalam pemahaman mereka.

Kedua, kegiatan pengganti skripsi hendaknya menuntut keterampilan praktis. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis yang berhubungan dengan bidang studi mereka, seperti keterampilan riset, analisis data, dan pemecahan masalah.

Ketiga, kegiatan pengganti tersebut seyogyanya berkaitan dengan pengalaman dunia nyata. Kegiatan pengganti ini harus mampu memberikan pengalaman dunia nyata yang dapat menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memasuki pasar kerja.

Keempat, kegiatan pengganti skripsi hendaknya dapat membuka peluang karier mahasiswa di masa datang. Magang atau proyek penelitian yang relevan dengan bidang studi dapat meningkatkan daya saing dan peluang karier mahasiswa di masa depan.

Kelima, kegiatan pengganti hendaknya dapat mengembangkan keterampilan soft skills: Kerja tim, komunikasi, manajemen waktu, dan keterampilan soft skills lainnya juga dapat ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan ini.

Perubahan kewajiban penulisan skripsi menjadi kegiatan-kegiatan pengganti ini dapatmemberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk memilih jalur yang sesuai dengan minat dan tujuan akademik mereka, sambil tetap mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang relevan dengan bidang studi mereka.

Mahasiswa yang memiliki kebebasan untuk memilih antara menulis skripsi atau melibatkan diri dalam kegiatan pengganti mungkin lebih termotivasi karena mereka dapat mengejar proyek yang sesuai dengan minat dan tujuan pribadi mereka.

Semoga perubahan kebijakan ini akan mendorong pengembangan minat dan keahlian yang lebih khusus. Mahasiswa dapat fokus pada proyek atau kegiatan yang lebih khusus sesuai dengan minat dan aspirasi mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan keahlian yang lebih mendalam dalam bidang studi yang mereka pilih, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal, Aamiin 3x YRA. (*)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved