Nenek Rohaya Meninggal Dunia
Bertahan 6 tahun Sama Nenek Rohaya Bukti Cinta Selamet Dikuak Sosok Ini Singgung Temani Hingga Tiada
Inilah saksi hubungan Nenek Rohaya dan Selamet selama enam tahun menikah, sosok ini ungkap bukti cinta hingga akhir hayat
Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Kehidupan pernikahan Nenek Rohaya dan Selamet tak lepas dari perbincangan.
Kini, Nenek Rohaya tutup usia meninggalkan sang suami, Selamet Riyadi.
Bukti cinta Selamet kepada Nenek Rohaya diungkap Sekretaris Desa, Bambang.
Baca juga: Ekspresi Selamet Mengantarkan Nenek Rohaya ke Liang Lahat, Tampak Lunglai Memandang Makam sang Istri
Nenek Rohaya meninggal dunia pada Rabu (6/9/2023) pukul 11.30 WIB di rumahnya Desa Karang Endah, Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan.
Perjalanan hidup bersama Nenek Rohaya dilakukan Selamet selama enam tahun.
Menikah di usia 16 tahun, Selamet memantapkan hati meminang Nenek Rohaya yang berusia 71 tahun.
Pernikahan mereka berjalan harmonis selama enam tahun.
Namun di usia 22 tahun, Selamet harus rela ditinggal sang istri untuk selamanya.
Diakui Sekdes Karang Endah, Bambang, luka mendalam tampak dari kondisi Selamet.
"Sedih lah," ujar Bambang saat dihubungi Sripoku.com, Rabu (6/9/2023).
Bambang mengungkap bukti cinta Selamet hingga akhir hayat sang istri.
"Terus terang Selamat itu sayang sama istrinya," ungkapnya.
Walau begitu mencintai Nenek Rohaya, Selamet tidak menunjukkan reaksi berlebihan.
Diungkap Bambang, Selamet berusaha tenang dalam kondisi duka yang dialami.
"Kejadian meninggal ini buat dia sedih, tapi untuk hal yang berlebihan itu gak ada," imbuhnya.
Bambang menjelaskan, Selamet melepas kepergian Nenek Rohaya hingga peristirahatan terakhir.
"Iya, mengantarkan sampai pemakanan tadi tu," katanya.
Baca juga: Bak Bukti Cintanya Selamet, Dulu Nekat Lakukan Ini ke Nenek Rohaya, Kini Ditinggal Istri Selamanya

Kondisi Nenek Rohaya Meninggal Dunia karena Sakit
Keadaan sepuh di usia 77 tahun membuat Nenek Rohaya mengalami sakit-sakitan.
Diakui Bambang, Nenek Rohaya sudah lama sakit dan kerap bolak balik puskesmas.
"Pernah dibawa ke puskes, bidan sama anaknya. Beliau juga kan termasuk lanjut usia," lanjutnya.
Baca juga: Perhatian Selamet kepada Nenek Rohaya Semasa Hidup, Tidak Keluar Rumah Agar Tak Bertemu Pria Lain
Karena masalah ekonomi, Nenek Rohaya tak sempat dirawat di rumah sakit.
"Kondisinya sakit, sudah lumayan lama. Ditambah ekonominya lemah jadi untuk berobat lebih lanjut itu gak ada biaya," jelasnya.
Kondisi tersebut membuat Nenek Rohaya dirawat di rumah hingga meninggal dunia.
Sementara itu, proses pemakaman Nenek Rohaya dilakukan setelah ashar.
"Selesai pemakaman sekitar jam 5. Gak jauh dari rumah beliau," ucap Bambang yang ikut melayat.
Baca juga: Penyebab Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Istri Selamet Dimakamkan di TPU Dusun 1 Lengkiti OKU
Dalam prosesi tersebut, Selamet banyak dibantu warga sekitar.
Lantaran tradisi di Desa Karang Endah mengutamakan gotong royong ketika ada yang meninggal.
"Kalau daerah kita ini pasti ada gotong royong, dari mulai pengurusan sampai pemakan itu warga semua," jelasnya.
Warga sekitar berbondong-bondong menemani Selamet mengantarkan Nenek Rohaya.
"Lumayan ramai tadi itu. Malam ini ada tahlilan malam pertama di rumah duka," tandasnya.
Selamet Ungkap Kebaikan Rohaya

Slamet warga Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU mengaku tidak ada firasat terkait meninggalnya istrinya Rohaya.
Pasalnya Rohaya sudah mengalami sakit sejak tiga bulan yang lalu.
"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya saat dihubungi via handphone seusai takziah, Rabu (06/09/2023).
Slamet mengaku, bahwa ia sendiri yang merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya.
"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.
Saat ini Slamet sedang melakukan takziah yang dihadiri oleh sanak keluarga hingga tetangga dan masyarakat sekitar.
Ia juga belum ada kepikiran kedepannya mau melakukan.
Saat ini masih melakukan takziah, kedepan belum ada pikiran mau kemana apakah merantau atau tidak.
"Namun jika nanti ada pikiran apakah mau merantau atau mau pergi ke padepokan di Martapura saya sekarang masih belum tau," ujarnya.
Slamet juga menyampaikan, bahwa hal yang tidak ia lupakan adalah kebaikan dari sosok Rohaya ini.
"Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan mas. Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," kenangnya.
Lalu ia juga menceritakan, bahwa sehari-harinya sering ngobrol terkait kehidupannya seperti tentang makan yang disukainya.
"Kalau sering bercanda dengan Rohaya saya jarang lakukan mas. Tetapi saya dan almarhumah Rohaya ini sering ngobrol-ngobrol tentang makan kesukaan yakni ikan," ceritanya.
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa sebagai kepala rumah tangga untuk menafkahi sang pujaan hatinya
ia bekerja serabutan Jika ada yang mengajaknya memetik jagung dirinya ikut.
"Saya bekerja seadanya mas, apa saja mas kalau ada yang mengajak saya untuk memetik jagung atau menebas lahan saya lakukan mas. Ya ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mas," ucapnya.
Keseharian Nenek Rohaya Sebelum Meninggal

Tinggal di rumah yang sangat sederhana di RT 1, Dusun I Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU tak membuat cinta Selamet dan Nenek Rohaya memudar.
Dalam Kesehariannya, Selamet berkerja serabutan untuk menafkahi sang pujaan hatinya.
Sebagai kepala rumah tangga, Selamet juga di kenal suka membantu masyarakat sekitar.
“Baik Almarhumah Rohaya maupun Selamet rajin di lingkungan sekitar rumahnya, jika ada tetangga yang sedang menggelar acara keduanya sering membantu, atau ringan tangan,” ujar Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo, Rabu (06/09/2023).
Bahkan, terkadang Rohaya ini diminta untuk membantu tetangganya untuk membersihkan halaman rumah.
Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membersihkan rumput oleh tetangganya dan diberi upah berupa uang.
"Lalu ada juga tetangga kiri kanan Rohaya yang peduli dengan beliau dan kondisi kehidupan serta ekonomi beliau yang demikian, jadi mereka sering memberikan Sembako," ucapnya.
Lalu, pihaknya selaku pemerintah desa juga turut membantu keluarga Selamet ini.
Dimana pemerintah desa pada tahun 2019 mencoba mendaftarkan bedah rumah tapi keluarganya tidak setuju.
"Lalu kita masukan dalam BLT tahun 2020, 2021 kemarin. Kemudian dari tahun 2022 sampai sekarang beliau dapat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari pemerintah," pungkasnya.
Untuk diketahui, Slamet ketika menikah dengan Rohaya tahun 2017 masih berusia 16 tahun sedangkan Rohaya yang telah berusia 71 tahun.
Pernikahan keduanya viral karena keunikannya.
Bahkan pasangan suami istri beda usianya yang sangat jauh ini, sempat di undang ke stasiun TV swasta di Jakarta.
Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News
Kesetian Slamet Usai Ditinggal Nenek Rohaya Meninggal, Sebut Sudah Janji Sehidup Semati |
![]() |
---|
Cerita Anak Bungsu Nenek Rohaya, Sebut Sang Ibu Pernah Jatuh dan Kesulitan Berjalan Lagi |
![]() |
---|
Bak Hilang Arah Usai Ditinggal Nenek Rohaya, Ini 2 Rencana Selamet Setelah Ditinggal Istri Selamanya |
![]() |
---|
Pengakuan Putra Bungsu Nenek Rohaya, Selamet Sering Tidak Pulang karena Bekerja |
![]() |
---|
Selain Selamet, Inilah Sosok yang Rawat Nenek Rohaya saat Sakit Hingga Wafat, Suami Jarang Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.