Gadis Cantik Ditarik Hantu Banyu
Cerita Gadis Cantik di Palembang Nyaris Tewas Ditarik Hantu Banyu, Selamat Berkat Ditolong Adiknya
Berdasarkan mitos dalam cerita, bila tempat pijakan atau tempat pinggir sungai tiba-tiba terasa licin itu salah satu ciri adanya makhluk gaib sungai
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Odi Aria
Pertanyaan itu dilakukan Nia berulang ulang.
"Anita kenapanya kakiku seperti ada yang menarik kedaam air, aku ngomong sampai berberapa kali, dan tidak lama aku merasa sudah benar-benar tertarik dan jatuh di air," kata Nia di bekas lokasi kejadian kepada Sripo yang mewawancarai, di pinggir sungai tempat mereka mandi, Rabu (23/7/2023) sore.
Perasaan pada saat ditarik tersebut badannya terasa remuk dan tidak berdaya.
"Seluruh badan rasanya lemas nian kak," jelas Kurnia.
Sementara penuturan Anita, sang adiknya, bahwasanya kondisi Nia waktu itu sudah tak sadarkan diri dan mulai tertarik ke bawah air dan hanya tinggal bagian kepalanya saja.
Sekuat tenaga Anita memberikan pertolongan, menarik kakaknya ke atas untuk diselamatkan.
Tanpa pikir panjang lagi Anita yang masih duduk SMP, melompak ke air dan langsung menarik tangan kakaknya yang terasa begitu kaku dan berat sekali.
"Saat aku tarik itu badan Nia terasa berat nian, untung saja ada Bak (ayah, red) yan datang menolong, sehingga Ayuk Nia aku biso selametkan," jelas Anita.
"Anehnya lagi badan Nia yang begitu berat dan kaku, setelah terlepas dari cengkraman hantu banyu, jadi lembut seperti tak ada tulang," ungkap Anita lagi.
Kondisi Nia yang sudah lemas dan tidak sadarkan diri ini juga diakui oleh Kgs Sazili yang saat kejadian beliau ke lokasi.
"Lihat anak saya Anita menarik Kurnia yang sudah lemas, langsung kami angkat ke lantai jerambah kayu," ujar Sazili, ayah Kurnia dan Anita.
Ditambahkanya dulu keberadaan hantu banyu itu ada mitos ada juga nyata, ini terbukti setelah kejadian anaknya.
"Memang sebagian tidak percaya adanya hantu banyu. Tapi zaman saya kecil dulu sering terlihat yang aneh aneh di sungai ini, adanya buaya putih, terus sering terlihat ada yang nongkrong di pinggir pinggir sungai," ujar bapak yang tumbuh dewasa dan menua di kawasan pinggir sungai Ogan ini.
Sementara tanggapan warga menyikapi peristiwa ini sebagian percayai bahwa itu ada, ada juga yang berpikir bahwa itu hanya ilusinasi keluarga korban.
Bagi Nia dan Anita tempat main dan mandi bersama. Mereka mahir saat berenang di sungai. Namun setelah peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya, masih truma dan takut.
"Aku tidak berani mandi di sungai lagi, kalaupun ke sungai ia menggunakan gayung untuk mandi dan tidak lagi berenang, masih takut dan khawatir kalau kejadian itu terurang kembali," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.