Gadis Cantik Ditarik Hantu Banyu

Cerita Gadis Cantik di Palembang Nyaris Tewas Ditarik Hantu Banyu, Selamat Berkat Ditolong Adiknya

Berdasarkan mitos dalam cerita, bila tempat pijakan atau tempat pinggir sungai tiba-tiba terasa licin itu salah satu ciri adanya makhluk gaib sungai

|
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
Kolase gadis nyaris tenggelam ditarik antu banyu dan ilustrasi antu banyu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hantu banyu hingga kini merupakan mitos bagi warga Palembang.

Namun bagi Nyanyu Kurnia (19), hantu banyu bukan sekadar mitos.

Sebab cewek berparas cantik ini telah mengalami apa yang ada pada cerita di mitos tersebut.

Berdasarkan mitos dalam cerita, bila tempat pijakan atau tempat pinggir sungai tiba-tiba terasa licin itu salah satu ciri adanya makhluk gaib sungai atau sering disebut antu banyu.

Warga kawasan Tuan Kentang terutama  berada di pingiran Sungai Ogan (anak sungai Musi) sudah sejak lama mendengar keberadaan hantu banyu.

Sebagian percaya ada, sebagian lagi menganggap mitos.

Peristiwa nyaris tenggelamnya Nia sapaan gadis yang tinggal di Lorong Siliwangi ini menggemparkan warga kampung Tuan Kentang Palembang.

ilustrasi hantu banyu
ilustrasi hantu banyu (ilustrasi)

Diceritakan oleh Nia, waktu itu, Sabtu (22/7/2023) seperti biasa sepulang kerja, selalu pergi ke sungai yang jarak rumahnya tidak jauh.

Melewati jerambah kayu, di Lorong Siliwangi samping rumanya, Nia bersama adiknya Anita mulai membasuh muka, menggosok gigi.

Aktivitas mandi di sungai sudah menjadi kebiasaannya di malam hari setelah pulang kerja, tapi waktu itu memang sudah terlalu malam pukul 22.00 WIB. 

Biasanya ia melakukan aktivitas di sungai tersebut di bawah pukul 20.00.

Selanjutnya Nia menceritakan seperti biasa berpijak pada anak tangga jerambah kayu.

Namun saat itu gadis berambut sebahu ini merasakan ada yang aneh dan mengerikan.

"Tidak seperti biasanya, malam itu tangga kayu yang aku pijak terasa lincin sekali," ujar Nia sembari memperagakan posisi dia saat kejadian.

Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ramai-ramai datang ke sungai karena ada warga mengaku melihat antu banyu di sungai Rawas, Jumat (11/6/2021).
Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ramai-ramai datang ke sungai karena ada warga mengaku melihat antu banyu di sungai Rawas, Jumat (11/6/2021). (SRIPOKU.COM/ Rahmat Aizullah)

Nia saat itu sempat bertanya  pada Anita  jika di tempat ia mencuci muka sangat licin dan kakinya seperti adanya menarik.

Pertanyaan itu dilakukan Nia berulang ulang.

"Anita kenapanya kakiku seperti ada yang menarik kedaam air, aku ngomong  sampai berberapa kali, dan tidak lama aku merasa sudah  benar-benar tertarik dan jatuh di air," kata Nia di bekas lokasi kejadian kepada Sripo yang mewawancarai, di pinggir sungai tempat mereka mandi, Rabu (23/7/2023) sore.


Perasaan pada saat ditarik tersebut badannya terasa remuk dan tidak berdaya.

"Seluruh badan rasanya lemas nian kak," jelas Kurnia.

Sementara penuturan Anita, sang adiknya, bahwasanya kondisi Nia waktu itu sudah tak sadarkan diri dan mulai tertarik ke bawah air dan hanya tinggal bagian kepalanya saja.

Sekuat tenaga Anita memberikan pertolongan, menarik kakaknya  ke atas untuk diselamatkan.

Tanpa pikir panjang lagi Anita yang masih duduk SMP, melompak ke air dan langsung menarik tangan  kakaknya yang terasa begitu kaku dan berat sekali.

"Saat aku tarik itu badan Nia terasa berat nian, untung  saja ada Bak (ayah, red) yan datang menolong, sehingga Ayuk Nia aku biso selametkan," jelas Anita.


"Anehnya lagi badan Nia yang begitu berat dan kaku, setelah terlepas dari cengkraman hantu banyu, jadi lembut seperti tak ada tulang," ungkap Anita lagi.


Kondisi Nia yang sudah lemas dan tidak sadarkan diri ini juga diakui oleh Kgs  Sazili yang saat kejadian beliau ke lokasi.

"Lihat anak saya Anita menarik Kurnia yang sudah lemas, langsung kami angkat ke lantai jerambah kayu," ujar Sazili, ayah Kurnia dan Anita.

Ditambahkanya dulu keberadaan hantu banyu itu ada mitos ada juga nyata, ini terbukti setelah kejadian anaknya.

"Memang sebagian tidak percaya adanya hantu banyu. Tapi zaman saya kecil dulu sering terlihat yang aneh aneh di sungai ini, adanya buaya putih, terus sering terlihat ada yang nongkrong di pinggir pinggir sungai," ujar bapak yang tumbuh dewasa dan menua di kawasan pinggir sungai Ogan ini.

Sementara tanggapan warga menyikapi peristiwa ini sebagian percayai  bahwa itu ada, ada juga yang berpikir bahwa itu hanya ilusinasi keluarga korban.

Bagi Nia dan Anita tempat main dan mandi bersama. Mereka mahir saat berenang di sungai. Namun setelah  peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya, masih truma dan takut.

"Aku tidak berani mandi di sungai lagi, kalaupun ke sungai ia menggunakan gayung untuk mandi dan tidak lagi berenang, masih takut dan khawatir kalau kejadian itu terurang kembali," ungkapnya.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved