Polemik Pasar 16 Ilir Palembang
Sejarah Pasar 16 Ilir Palembang Sudah Ada Sejak Masa Kesultanan, Kini Resmi Ditutup Pagar Seng
Ditutupnya gedung pasar 16 membuat PKL harus pindah untuk berdagang. Berikut ini sejarah pasar 16 ilir Palembang yang sudah ada sejak masa kesultanan.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Odi Aria
Kawasan 16 Ilir sebagai pusat perekonomian tampaknya semakin hidup. Pada tahun 1912-1915, orang-orang di Keresidenan Palembang (masuk seluruh daerah di Sumsel) demikian mudahnya membeli mobil.
Peningkatan kemakmuran makin menjadi setelah tahun 1920. Dalam tahun 1920, mobil pribadi belum sampai 300 buah. Tetapi, pada tahun 1927, jumlahnya meningkat sampai 3.475 buah.
Mobil ini terdiri atas berbagai mereka, antara lain Ford, Albion, Rugby, Chevrolet, dan Whitesteam (Djohan Hanafiah.
Tingginya tingkat perdagangan, juga terlihat dari sejarah pemindahan pelabuhan di Palembang pada masa penjajahan Belanda, serta dari catatan mengenai banyaknya kapal yang keluar masuk lewat Sungai Musi ke kota ini.
Seiring kejatuhan Kesultanan Palembang Darussalam, Belanda membangun pelabuhan yang dinamakan Boom Jeti di depan Benteng Kuto Besak (sekarang Perbekalan dan Angkutan Kodam II Sriwijaya).
Sebelumnya, sudah ada pelabuhan di kawasan 35 Ilir. Tahun 1914, pelabuhan dipindahkan ke muara Sungai Rendang (kini dikenal sebagai Gudang Garam).
Pasar 16 Ilir Kota Palembang
Alamat : Jalan Pasar 16 Ilir
Kota : Palembang
Google Maps : Pasar16 Ilir Palembang
Katagori : Fasilitas Publik
Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News
Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Tepis Isu Pungli, Sebut Penataan Lapak Membantu PKL |
![]() |
---|
Gugatan Harga Sewa Kios Masuki Agenda Putusan, Pedagang Pasar 16 Ilir Harap Hakim Beri Putusan Adil |
![]() |
---|
Revitalisasi Pasar 16 Ilir Palembang Terganjal Penolakan, Pedagang Tolak Klaim Sepihak PT BCR |
![]() |
---|
Babak Akhir Polemik Harga Sewa Kios Pasar 16 Ilir, Pedagang & Pengelola Bersiap Sampaikan Kesimpulan |
![]() |
---|
Polemik Revitalisasi Pasar 16 Ilir Palembang, Pedagang Bakal Ngadu ke Ratu Dewa Omzet Makin Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.