Berita Muaraenim
Dendam SMP Dibayar SMA, Pelajar di Muara Enim Tewas di Rumah Kosong, Pelaku Menyesal Bunuh Teman
RA (17) hanya bisa menyesali perbuatannya telah menghabisi nyawa temannya Hafizelo Herlino Sopian (16)
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - RA (17) hanya bisa menyesali perbuatannya telah menghabisi nyawa temannya Hafizelo Herlino Sopian (16) pelajar SMK di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).
Namun penyesalannya terlambat, sebab sang teman Hafizelo sudah pergi selama-lamanya akibat perbuatan kejinya.
"Saya menyesal telah membunuh teman saya, saya khilaf," ujar RA, Kamis (29/6/2023).
Menurut pelaku, antara dirinya dan korban adalah teman dan sudah kenal lama.
Adapun penyebabnya karena ia masih menaruh dendam kepada korban, sebab sekitar tiga tahun yang lalu atau tepatnya ia sedang duduk di kelas IX (Kelas III SMP), ia pernah dikeroyok korban bersama teman-temannya.
Meski sempat damai namun ia masih sakit hati.
"Korban adalah pelaku utama yang mengeroyoknya makanya ia mengincarnya, sedangkan temannya hanya ikut-ikutan," ujarnya dengan penuh penyesalan.
RA mengatakan sebelum terjadi pembunuhan ia dan korban sempat terjadi perkelahian di dalam kamar di rumah kosong milik neneknya.
Ditengah perkelahian itu, korban dan pelaku melihat batu ulekan.
Keduanya pun berebut batu tersebut, namun akhirnya batu itu berhasil direbut oleh RA.
Tanpa buang waktu, RA langsung memukulkan batu tersebut ke korban.
Begitu juga dengan pisau panjang mereka temujan secara tidak sengaja.
Sementara itu menurut Yelnas kakak kandung korban, mengatakan, adiknya meninggalkan rumah sekira pukul 12.00 dengan alasan main ke tempat temannya.
Korban kata dia, pergi dengan menggunakan Sepeda motor Yamaha Mio warna Putih No. Pol : BG 6317 OD milik kakeknya.
Sekira pukul 14.00, ia sempat mengirimkan pesan singkat kepada korban dengan menggunakan aplikasi WhatsApp untuk memintanya secepatnya pulang sebab ayah sudah marah.
Karena tidak dibalas ia.pun mencoba menelpon korban namun tidak diangkat dan kemudian kembali ditelpon HPnya sudah tidak aktif lagi.
"Adik saya itu, kalau hari libur tidak diperbolehkan oleh Ayah main motor kecuali untuk sekolah. Bahkan motor adik saya digembok ayah supaya tidak keluyuran. Namun ternyata adik saya diam-diam memakai motor nenek untuk pergi," ujarnya.
Masih dikatakan Yelnas, terakhir sebelum ditemukan meninggal, korban sempat bertemu dan mengobrol dengan teman-temannya.
Menurut dia, korban sempat memberitahukan jika korban mendapatkan chatingan dari seseorang untuk segera menemui, tapi tidak memberitahukan dari siapa dan dimana bertemunya.
"Korban terakhir bertemu dengan teman-temannya sekitar pukul 14.00, dan ditemukan sudah ashar," ungkap sulung dari dua bersaudara ini.
Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan bahwa pelaku berhasil kita tangkap dalam waktu 1 x 12 jam.
Atas perbuatannya pelaku akan kenakan pasal 80 Ayat (3) dan (4) UU RI No 45 tahun 2014 tentang perubahan atas (1) No 23 tahun 2002 dan atau Pasal 338 KUH Pidana Jo Pasal 340 KUH Pidana dengan ancaman mati atau penjara seumur hidup.
Korban ditemukan tewas dirumah kosong di Jalan Pramuka III, Lorong PGRI, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, setelah berkelahi dengan RA (17) warga Jln. Pramuka III, Lorong PGRI, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Rabu (28/6/2023).(ari)
2 Hari Tenggelam, Bocah 12 Tahun di Muara Enim Ditemukan Meninggal di Sungai Lematang |
![]() |
---|
Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita Puji Dukungan Pemkab Muara Enim Sukseskan Kegiatan TMMD Ke-120 |
![]() |
---|
Diguyur Hujan Semalaman, 30 Rumah di Desa Tanjung Terang Muara Enim Terendam Banjir |
![]() |
---|
Pj Bupati Muara Enim Raih Top Pembina BUMD 2024, Sabet 3 Penghargaan |
![]() |
---|
Pemkab Muara Enim Subsidi Sayur-sayuran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.