Kemendikbud Restui Iskhaq Iskandar ke Bakal Calon Rektor, Eks Dekan FMIPA Unsri Ungkap Visi dan Misi

Prof Dr Iskhaq Iskandar SSi MSc akhirnya lega bisa ikut berkompetisi menjadi salah seorang dari empat kandidat Bakal Calon Rektor Unsri

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Abdul Hafiz
Prof Dr Iskhaq Iskandar SSi MSc salah seorang dari empat kandidat Bakal Calon Rektor Unsri 

Ketika saya menjabat LLDIKTI, saya banyak belajar dengan Perguruan-perguruan tinggi swasta yang murni tidak mendapat bantuan dari pemerintah. 

Mereka mengandalkan inovasi, efisiensi di pengurusan tinggi masing-masing untuk bisa berkembang. Saya banyak belajar dari sana, itu yang saya inginkan bisa ditebak di Unsri untuk bisa mensupport PTNBH. 

Kemudian kita tidak lagi bisa hanya berpikir mindset kita di tingkat regional atau nasional.

Dengan era digitalisasi sekarang harus berpikir yang global. Unsri harus masuk pada peringkat internasional agar kita bisa bersaing tidak hanya di level regional dan nasional, tapi internasional. 

Oleh karena itu kita harus mengikuti apa yang menjadi ukuran untuk mencapai peringkat yang lebih baik di tingkat regional atau di tingkat internasional.

Maka kerja kita memang bukan untuk tujuan akhirnya peringkat, tetapi kita bekerja berdasarkan indikator-indikator peringkat itu, sehingga dengan sendirinya kualitas naik, orang mengakui Unsri itu perguruan tinggi yang bertaraf internasional. 

"Sekarang kan ada empat calon, tentu semuanya berpeluang karena incumbent tidak ada lagi Prof Anis sudah di periode kedua ini, jadi kita startnya sama tidak ada kita yang lebih diuntungkan, dan lain sebagainya," kata pria kelahiran Belitang, OKU Timur Oktober 1972.

Dengan start yang sama mereka memang benar-benar nanti yang akan kita adu adalah visi kita, program kerja kita. 

"Prinsip saya, kita akan berkompetisi untuk berkolaborasi, artinya siapapun nantinya yang terpilih itu tentunya yang terbaik sehingga dia harus merangkul yang lainnya yang tidak terpilih ini," kata bapak tiga anak buah pernikahannya dengan Silviawati. 

Program-program yang baik calon yang lain itu kita masukkan di dalam program kita.

Dengan demikian kita berkompetisi bukan untuk saling menjatuhkan tetapi justru berkolaborasi ke depannya agar Unsri menjadi lebih baik lagi. 

Karena kita di tanah akademik, kita beradunya program, bukan beradu isu. Jadi benar-benar kita melihat program kerjanya mana yang terbaik.

Tentu tidak sempurna, makanya tadi saya sampaikan berkolaborasi. Bagian yang belum sempurna, kita ambil dari calon lain yang punya program yang bisa menutupi. 

"Di akhir nanti program itu program bersama buka  hanya program pemenang, berkolaborasi pada akhirnya. Saat ini berkompetisi, itu harapan saya. Beradunya beradu program, bukan isu Unsri ini mau kita bawa ke mana? Gontok-gontokannya adu program," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved