Mimbar Jumat
Mimbar Jumat: Mencari Jejak Angpao Lebaran
Wajarlah kita sebagai orang tua/dewasa memberi penghargaan kepada calon-calon generasi muslim berikutnya ini.
Sebelum orang Islam sendiri bisa mengusulkan nama kepada KBBI untuk arti uang kecil yang diberikan kepada anak-anak saat lebaran, nampaknya kita masih harus meminjang perbendaharaan kata Mandarin; Angpao. Dalam KBBI, angpao memiliki dua arti. 1. Amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang yang punya hajat (perkawinan dan sebagainya) dalam adat Cina; 2. Hadiah atau pemberian uang (pada hari Tahun Baru Cina dan sebagainya)
Dari kamus KBBI di atas, ternyata penggabungan angpao+lebaran tidak tepat. Namun solusi masih terbuka, misalnya menambah 1 arti lagi untuk kata angpao dalam KBBI; 3. Amplop kecil berisi uang yang dibagikan kepada anak-anak saat lebaran Idul Fitri Bagi ummat Islam (tapi ini akan membutuhkan waktu dan diskusi cukup Panjang).
Sembari menunggu diskusi dari berbagai pihak yang berwenang, ada baiknya kita juga dapat memberikan sumbang saran dan mencari alternatif kata Angpao yang sekiranya pas untuk dilekatkan pada momen lebaran. Pencarian akan dimulai dari istilah-istilah dalam tradisi Arab, Islam, Indonesia, dan Melayu. Penelusuran padanan angpao dari bahasa di atas dipandang pas karena dianggap sebagai akar dari tradisi lebaran idulfitri.
Dalam khazanah Islam, istilah induk pemberian disebut infaq. Infaq secara syariat berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau penghasilan untuk kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Bentuk infaq ini ada yang wajib seperti zakat fitrah dan harta, juga ada uang sunnah seperti sedekah dan waqaf. Kesemua istilah ini tentu tidak pula pas bila disandingkan dengan angpao lebaran.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Disamping istilah infaq sebagai pemberiaan berdasarkan syariat agama Islam, pemberian dapat pula ditelusuri dalam Bahasa Arab. Secara umum, kata pemberian dalam bahasa Arab adalah Busyarah, ‘Atha’ Minhah, Hibah, dan Hadiyah.
Selain itu, juga terdapat kata untuk pemberian dengan arti khusus, seperti wasiyat (pemberian wasiat:harta), tabsith (pemberian fasilitas), Salam (pemberian penghormatan), dan ta’ziyah (pemberian makan). Beberapa kata ini nampaknya tidak terlalu cocok untuk disandingkan dengan kata angpao lebaran, kecuali kata Hadiyah dengan sinominmnya yaitu: tuhfah dan ja’izah,. Secara lebih mengerucut, Hadiah berupa materi (uang dan makanan) yang diberikan pada saat pesta atau hari perayaan diberi nama ‘idiyyah (عيدية). (sumber: Kamus al-Ma’any). Mungkin salah satu istilah dalam bahasa Arab ini cocok untuk padanan angpao lebaran
Bahasa Indonesia sendiri juga memiliki banyak padanan kata untuk ‘pemberian’. Kamus sinoninkata.com menyebutkan beberapa kata, seperti sedekah, amal, dan infak (merupakan serapan dari Bahasa Arab), sumbangan, bantuan, dan derma. Setiap kata tersebut juga telah memiliki arti sendiri sesuai KBBI.
Sedekah merujuk pada arti pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi; derma. Makna kedua dari sedekah adalah selamatan atau kenduri, seperti sedekah bumi yang diadakan oleh masyarakat petani pasca panen hasil bumi sebagai tanda syukur kepada pemilik bumi. Sedekah bisa juga bermakna makanan (bunga-bunga dan sebagainya) yang disajikan kepada orang halus, misal sedekah arwah yang diadakan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.
Kata amal bisa bermakna umum, yaitu perbuatan (baik atau buruk). Bila amal ini berkonotasi positif, maka ia menjadi perbuatan yang mendatangkan pahala (menurut ajaran agama Islam) seperti peribadatan manusia kepada Allah. Amal juga bisa dikaitkan dengan pemberian bila dilakukan dengan tujuan untuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia (memberi derma, mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo, anak yatim piatu, dan sebagainya): Sementara kata infak juga merupakan pemberian harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Adapun sumbangan dimaksudkan sebagai pemberian sebagai bantuan (pada pesta perkawinan dan sebagainya) atau juga bermakna bantuan berupa barang apa yang dipakai untuk membantu atau pertolongan atau juga sokongan. Kata yang lebih dekat lagi dengan sumbangan adalah derma yang diartikan pemberian (kepada fakir miskin dan sebagainya) atas dasar kemurahan hati.
Beberapa kata yang bersumber dari KBBI di atas Nampak tidak pas bila dilekatkan pada kegiatan memberikan uang kepada anak-anak pada saat lebaran Idul Fitri.
Di luar KBBI, terdapat pula istilah THR dan salam tempel. THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja menjelang hari raya keagamaan di Indonesia. Sementara salam tempel adalah istilah untuk pemberian uang, yang bisa berarti negatif (sogokan) atau positif (hadiah uang). Baik THR maupun salam tempel sering dijadikan istilah untuk angpao lebaran. Tentu saja kedua istilah ini kurang tepat.
Secara khusus, negara tetangga kita sesama rumpun Melayu, juga memilki tradisi memberi uang kecil di saat lebaran. tradisi Malaysia menyebutnya dengan duit raya, sementara Brunei Darussalam mengistilahkannya dengan uang raya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.