Berita Palembang

Sudah Tujuh Gubernur, Sumsel Belum Tuntaskan Pelabuhan Samudera Tanjung Api Api

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Komisi XI DPR RI Ir H Achmad Hafisz Tohir berencana berdiskusi

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/fiz
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Komisi XI DPR RI Wakil Ketua Umum DPP PAN Ir H Achmad Hafisz Tohir Silaturahmi Ramadhan bersama anak yatim dan Sosialisasi QRIS sebagai inovasi digital sistem pembayaran Indonesia di Hotel Santika Premiere Palembang, Minggu (3/4/2023). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Komisi XI DPR RI Ir H Achmad Hafisz Tohir berencana berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi terkait apa kendala belum terwujudnya Pelabuhan Samudera Tanjung Api Api hingga saat ini. 

Menurut Achmad Hafisz Tohir sudah menjadi impian menjadikan Sumsel selain telah menjadi Kota Internasional juga memiliki Pelabuhan Internasional yang telah didengungkan sejak gubernur terdahulu. 

"Saya sebetulnya ingin berdiskusi dengan Pemprov terkait apa kendalanya," ungkap Ir H Achmad Hafisz Tohir pada Silaturahmi Ramadhan bersama anak yatim dan Sosialisasi QRIS sebagai inovasi digital sistem pembayaran Indonesia di Hotel Santika Premiere Palembang, Minggu (3/4/2023). 

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Komisi XI DPR RI Wakil Ketua Umum DPP PAN Ir H Achmad Hafisz Tohir

Menurutnya, Sumsel bisa menjadi sentra ekonomi Indonesia bagian barat khususnya di Sumatera jika memiliki Pelabuhan Samudera. 

"Itu yang saya kritisi beberapa kali pertemuan dengan OJK, BI dan Menteri Bappenas, bahwa kamu sudah tujuh kali berganti gubernur sampai hari ini tujuh tujuhnya belum berhasil membangun pelabuhan Tanjung Api Api," kata Hafisz Tohir

Bahkan kata Wakil Ketua Umum DPP PAN ini, gubernur terakhir saat ini hampir setahun lagi menyelesaikan masa periodenya juga belum berhasil menuntaskan beroperasinya pelabuhan TAA. 

"Saya tidak tahu apa sebabnya. Yang jelas di Bappenas sudah ada, program pendukung, dan APBN pun sudah sempat masuk ketika itu. Tetapi pembangunan tak kunjung terwujud. Sepertinya di regional kita yang masih belum sepakat," kata mantan Cawagub Sumsel. 

Adik kandung mantan Menristek, mantan Cawapres, mantan Ketum DPP PAN Hatta Rajasa ini juga melihat infrastruktur menuju pelabuhan TAA masih belum memadai. 

Ia mengaku sudah mencoba melewati untuk menempuh jalan sejauh 20 km itu harus memakan waktu satu jam. Apalagi kalau kontainer yang lewat. 

"Hambatan-hambatan kita untuk menuju Pelabuhan Samudera masih gelap," katanya. 

Permasalahannya, yang pertama infrastruktur yang belum selesai di sektor jalan rayanya jalan tolnya. Apalagi mau bicara kereta api. Karena menurutnya, logistik itu akan terkait langsung dengan kelancaran arus peti kemas. 

"Kalau hanya mengandalkan jalan raya saja, nanti jalan rayanya akan penuh dengan peti kemas. Tapi mobil-mobil akan sulit masuk ke sana. Kejadian Tanjung Priok di Cikampek mobil kontainer mendominasi sehingga mobil pribadi dibikinkan jembatan MBX. Ini hari diurai persoalan di Sumsel," terangnya. 

Di hadapan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel R. Erwin Soeriadimadja, Abu Hanifah Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumsel, Ketua Dewan Pendidikan Sumsel DR H Supadmi Kohar, anggota DPRD Sumsel, Kabupaten/Kota, Hafisz Tohir berharap inovasi kehadiran pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mampu memajukan UMKM di Indonesia.

Hal itu sejalan dengan visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025, bahwa akan terjadi inovasi layanan pembayaran digital berbasis QR Code.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved