Profil Rudi Nurdin Rajak, Eks Kiper Sriwijaya FC, tak Mau ke Klub Lain Hati Jika Liga 2 Digulir Lagi
Menjaga fisik Rudi Nurdin Rajak mengaku setiap hari latihan selama setengah jam sore hari pukul 17.00-17.30. Paling main skeeping, push up, dan sit up
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Sedangkan Panggi Triatmodjo eks kiper tim Liga 3 PS Palembang ini lebih muda darinya. Rudi mengaku akan bertekad untuk lebih bekerja keras jika nantinya diberi kepercayaan menjadi kiper di setiap laga Laskar Wong Kito.
"InsyaAllah tambah bekerja keras, tambah rutin latihannya supaya lebih maksimal. Kalau saya persiapan latihan rutin, jaga kesehatan, semualah sehingga kalau dipanggil siap," kata Rudi.
Meskipun dia lebih senior dari Panggi Triatmodjo, namun Rudi mengaku akan tetap selalu saling memotivasi.
"Lebih saling memotivasi dengan Panggih supaya satu sama lain bisa bantu. Sebagai yang lebih senior dengan Panggih fine-fine aja, saling support. Suka sharing juga," ujarnya.
Rudi yang juga menyayangkan Liga 2 terhenti dan sangat berharap agar Liga 2 segera kembali digulirkan, mengaku tetap konsisten latihan mandiri di kampungnya, Tidore, Maluku Utara.
Rudi mengaku ikut bergabung di Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2020 diajak pelatih kiper Ferry Rotinsulu.
"Yang ngajak coach Ferry Rotinsulu karena sama-sama di Badak Lampung 2018-2019. Ikut di Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2020. Kesannya di Palembang adem aja, cuacanya enak. Pokoknya nyaman," kata Rudi.
Sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC, Rudi juga mengaku sudah tak asing lagi dengan Kota Palembang dan Kompleks Jakabaring Sport Centre (JSC).
"Saya ke Palembang ikut lomba O2SN 2012 waktu masih kelas 6 SD. Ikut memperkuat sebagai kiper tim sepakbola O2SN Provinsi Maluku Utara. Sempat nginap di wisma atlet. Kalau dulu seingat saya, belum ada pohon, pagar belum seindah, semegah sekarang," kata Rudi.
Rudi juga mengaku sudah sangat doyan dengan pempek yang merupakan makanan khas Palembang hingga sekali makan bisa 15 biji.
"Kalau pempek suka banget. Kalau perut kosong bisa banyak 10-15 bisa dilahap. Kalau di Maluku Utara ada makanan khasnya Papeda. Jadi sudah terbiasa lidahnya. Kuahnya bebas. Ada kuahnya bisa juga saos sambal. Dan Papeda tidak pakai campuran ikan," katanya.
Rudi Nurdin Rajak pernah bercerita masih bisa membantu orang tua memanen kelapa hingga mengambil kayu bakar untuk memasak jika pulang ke kampung halamannya di Maregam, Tidore, Maluku Utara.
Bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 ini mengaku sudah tidak terlalu memusingkan kapan kepastian digulirkannya Liga 2, namun ia tetap memantau informasi.
"Menurut saya itu tergantung persepsi. Kalau saya sudah gak tau mau bilang apa. Ya kita mantau terus perkembangan," ujar Rudi terlihat menutupi kesedihan atas ketidakjelasan kompetisi Liga 2.
Meski akhirnya mengakui sebagai pemain sepak bola yang dihidupnya di dunia sepakbola dirinya sedih dengan terhentinya kompetisi, Rudi tetap rutin latihan.
Profil Wais Al Qorni Asisten Pelatih Kiper Sumsel United, Eks Kiper PS Palembang & Persimuba |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Kembali Gelar Latihan Sore ini di Jasdam Pasca Demo, David: Melihat Aman & Kondusif |
![]() |
---|
Sandang Ban Kapten Tim Sriwijaya FC vs Tri Brata 4-1, Dolly Gultom: Kemarin Gak Ada yang Mau |
![]() |
---|
Bukan Mustahil Sriwijaya FC Punya 2 Pemain Asing, Coach Azul: Persiapkan Dulu yang Ada |
![]() |
---|
Panpel Laga Home Sriwijaya FC Pegadaian Championship Sudah Disusun, Faisal: Tinggal Penugasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.