Demo di Kantor Gubernur Sumsel

Pengakuan Warga Muba, Jual Kebun Karet Beralih ke Sumur Minyak, Pendemo Minta Perlindungan Gubernur 

Pengakuan salah satu warga yang mengikuti aksi demo di kantor Gubernur Sumsel (Sumatera Selatan) Jalan Kapten Rivai Kota Palembang

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/imam
Lukai (54) warga Kecamatan Bayung Lincir Musi Banyuasin saat ditemui di aksi damai, Rabu (8/3/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Pengakuan salah satu warga yang mengikuti aksi demo di kantor Gubernur Sumsel (Sumatera Selatan) Jalan Kapten Rivai Kota Palembang, soal penambangan minyak meminta perlindungan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru. 

Lukai (54) warga Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Muba (Musi Banyuasin) mengatakan, bahwa dirinya rela menjual kebun karet demi sumur minyak

Lantaran, saat itu hasil dari pendapatan petani karet sangat rendah. Sebab itu, warga rela menjual kebun karet dan mengalihkan profesi. 

Lebih lanjut Lukai mengatakan, dulu masyarakat di Bayung Lincir hanya berprofesi sebagai petani kebun karet, hasil dari karet sangat kecil sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Kemudian banyak masyarakat yang menjual karet untuk memulai usaha sumur minyak yang menjanjikan dan terbukti, bisa menyekolahkan anak hingga kependidikan perguruan tinggi.

“Sekitar tahun 2015 kebun karet di tempat kami anjlok sehingga masyarakat banyak yang kesusahan kemudian banyak masyarakat yang menjual kebun karetnya,” kata Lukai.

Lukai mengaku, ia memulai usaha dari modal menjual kebun karet.

“Bermodal awal dengan membuat tungku kecil sekitar harga Rp 15 juta hanya menampung 20 drum pada saat memulai,” beber Lukai.

Mengenai harga minyak, lanjut Lukai menjelaskan, jika hasil dari penyulingan minyaknya sudah ada yang menampung dan harga per drum minyak sudah disuling atau dimasak Rp 800 ribu per drum.

Sedangkan minyak mentah yang belum disuling seharga Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu per drum tergantung kualitas.

“Dari hasil minyak ini kita bisa membuat lapangan pekerjaan dan mengajak 6 orang untuk menjadi karyawan dan bayangkan berapa banyak jumlah sumur di Muba ini yang bisa membuka lapangan pekerjaan,” pungkas Lukai. (imam)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved