Mimbar Jumat

Keutamaan Sikap Moderat Dalam Berbangsa dan Bernegara

Dalam Islam, orang moderat memiliki karakternya sendiri, yaitu tidak saling menyalahkan, tidak merasa paling benar sendiri, serta mau berdialog.

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/Istimewa
Otoman SS, MHum. (Dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang) 

Kapan harus menerapkan keterbukaan dan kapan harus menerapkan sikap tertutup. Karena tanpa adanya kebijaksanaan mengenai kapan harus menerapkan sikap terbuka dan kapan harus menerapkan sikap tertutup seseorang akan cenderung berbuat kezaliman. Baca QS. Al Hujurat: 9; “Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

Kedua, berpikir rasional.
Bagi orang dengan sikap moderat, semua hal harus bisa diterima serta ditinjau oleh akal sehat. Jika tidak, maka ada sesuatu yang harus dipertanyakan untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas lagi. Karena itu, jangan heran kalau orang yang moderat selalu berbicara berdasarkan opini yang berasal dari ilmu pengetahuan sehingga setiap perkataannya bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Orang yang moderat cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis, tertib, metodis, dan koheren.

Tak berhenti sampai di situ, mereka juga mampu berpikir secara objektif, tajam, abstrak, serta menggunakan asas-asas sistematis. Banyak sekali ayat dalam al-Quran yang menunjukkan keutamaan berpikir rasional, diantaranya dalam QS. Ar Rad: 19; “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.”

Ketiga, bersifat rendah hati (tawadhu’).
Ciri orang dengan sikap moderat selanjutnya adalah rendah hati. Mereka jauh dari sikap sombong, karena orang moderat selalu merasa mempunyai kekurangan dalam berbagai hal, terutama ilmu pengetahuan. Maka dari itu, bagi orang moderat, belajar adalah sebuah cara untuk tetap hidup dan menjadi manusia.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Dan yang paling utama, orang moderat akan senantiasa rendah hati saat berbicara dengan orang lain serta tidak akan merasa dirinya yang paling benar diantara teman-temannya. Baca QS. Al Furqon: 63; “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”

Keempat, memberi manfaat.
Dengan sikap rendah hati yang selalu melekat pada dirinya, orang moderat akan berusaha sekeras mungkin untuk memberikan manfaat kepada dirinya sendiri maupun kepada orang-orang di sekitarnya. Bagi orang moderat, menjadi orang yang bermanfaat jauh lebih penting daripada menunjukkan kelebihannya sendiri. Lihat QS. Al Isra: 7; “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kaliansendiri …”. Dan Sabda Rasulullah SAW; “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ImamThabrani).

Dalam konteks politik.
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya dengan perbedaan. Bagi kita penting untuk memahami, bahwa perbedaan itu ibarat pedang bermata dua, dapat menjadi kekuatan atau kelemahan dari bangsa ini, maka sangat tergantung siapa dan bagaimana menggunakannya. Setiap kali memasuki tahun politik, pihak-pihak yang culas dan tidak bertanggung jawab memanfaatkan kelemahan ini untuk kepentingannya sendiri maupun untuk golongannya.

Masih segar dalam ingatan kita, pada tahun 2019 lalu bisa dibilang menjadi salah satu tahun politik yang sukses meninggalkan efek negatif bagi masyarakat Indonesia. Polarisasi dan perseteruan antara dua pendukung capres mencapai tingkat lanjut saat masyarakat tidak lagi menjunjung sikap moderat. Padahal negara demokrasi seperti Indonesia identik dengan sikap moderat tersebut.

Demokrasi juga merupakan penengah antara ekstrim kiri (otoriter) dan ekstrim kanan (anarki). Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang segala sesuatunya sangat tergantung kepada pemimpin. Keputusan diambil oleh pemimpin secara mutlak dan anggotanya harus mengikuti keputusan tersebut. Sedangkan anarki adalah gaya kepemimpinan yang tergantung kepada seluruh komponen di dalam organisasi, sehingga pemimpin seolah-olah tidak mempunyai eksistensi sama sekali.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Demokrasi berada di tengah kedua gaya kepemimpinan tersebut, yang artinya tidak semua hal bergantung kepada pemimpin di saat yang sama tidak semua hal bergantung kepada seluruh komponen dalam organisasi. Demokrasi adalah tentang keseimbangan antara kepemimpinan yang mutlak serta keikutsertaan semua komponen organisasi. Dalam konteks suatu negara, maka seluruh warga negara–baik pemimpin maupun rakyat–harus memiliki kemampuan untuk menjadi orang yang terbuka, berpikir rasional, rendah hati, sekaligus berusaha memberikan manfaat kepada negara.

Dalam konteks kehidupan beragama, khususnya Islam, sikap moderat juga memiliki peran yang sangat penting. Sebab, moderat adalah titik tengah antara sisi ekstrim kiri dan sisi ekstrim kanan. Sisi ekstrim kiri cenderung memahami Islam secara tekstual radikal, sedangkan sisi kanan memiliki konteks yang lebih lentur. Bagi sisi kiri, orang-orang memandang Islam sebagai sesuatu yang eksklusif sehingga jika ada orang yang tidak sama dengan mereka, maka dianggap bukan Islam.

Sebaliknya, di sisi kanan orang-orang memandang Islam dengan sangat lentur dan ditafsirkan dengan mudah. Pada akhirnya, orang-orang di sisi kanan tidak memiliki batas antara agama dan tradisi atau budaya. Pemilihan ideologi ini memberikan pengaruh yang besar pada cara berpikir dan perilaku sehari-hari seseorang. Kita tentu pernah mendengar atau membaca berita tentang bagaimana orang-orang melabeli pihak lain yang berbeda cara beragama dengannya sebagai bid’ah bahkan kafir.

Padahal Allah SWT menciptakan semua hal berpasang-pasangan, yang artinya berbeda namun saling melengkapi. Di sinilah peran sikap moderat diperlukan untuk menjadi penengah antara kedua kubu tersebut. Islam moderat sering didefinisikan sebagai Islam yang rahmatan lil’alamin. Islam moderat merupakan cara kita meneruskan tugas utama Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT untuk memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta (Lihat QS. Al-Anbiya’: 107).

Update COVID-19 5 Januari 2023.
Update COVID-19 5 Januari 2023. (https://covid19.go.id/)
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved