Lahat Memilih

Pro Kontra Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup di Pemilu 2024, Ini Tanggapan Politisi di Lahat

Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Lahat. Namun, mayoritas partai politik saat ini masih menunggu keputusan pimpinan partai.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Ahmad Farozi
ehdi amin/sripoku.com
Ketua DPD Partai Gerindra Kabupaten Lahat, Gaharu 

Karena tidak lagi mengempanyekan sosok orangnya, sehingga partai politik harus benar-benar bisa menempatkan caleg yang potensial.

"Selaku pimpinan partai, apapun yang diputuskan nanti, Partai Gerindra sudah siap. Gerindra Lahat di Pemilu 2024 nanti, berambisi jadi partai pemenang," katanya.

Ketua DPD Partai Nasdem Lahat, Arry Amd, rupanya punya jawaban berbeda.

Arry menyebut, sesuai arahan partai, Nasdem Lahat mendukung sistem proporsional terbuka, karena lebih mengena ke masyarakat.

Dengan sistem proporsional terbuka, masyarakat lebih mengetahui caleg yang ingin dipilihnya.

Karena sistem proporsional tertutup hanya partai poitik dan KPU yang mengetahui caleg tersebut.

"Kita pilih sistem proporsional terbuka. Jadi masyarakat tahu siapa yang harus dipilih untuk jadi wakilnya," tegas Arry.

Arry mengakui, sistem proporsional terbuka miliki kelemahan.

Dimana bisa membuat loyalitas kader terhadap partai, jadi berkurang.

Caleg yang terpilih terkadang hanya jadikan partai sebagai perahu, atau alat bagi mereka untuk duduk sebagai wakil rakyat.

"Kita punya strategi agar tidak seperti itu. Dari awal, caleg sudah visi-misi mau jadi seperti apa," katanya.

"Selain itu, caleg akan diajak untuk menumbuhkan rasa memiliki dnegan partai, tidak sekedar beranggapa partai sebagai perahu saja,” jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved