Negara Lain Sudah Terapkan Aturan Ketat untuk Turis dari China, Indonesia Kapan ?

Pengetatan yang dilakukan banyak negara sebagian besar berupa kewajiban tes negatif Covid-19 bagi pelancong atau turis dari China.

SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Para pengantar calon jemaah umroh memadati keep side depan pintu terminal keberangkatan pada pantauan suasana arus balik H+3 lebaran Idul Fitri 1443 H di Bandara Internasional SMB II Palembang, Kamis (5/5/2022). 

SRIPOKU.COM -- Melonjaknya kasus Covid-19 di China membuat beberapa negara memutuskan memberlakukan aturan ketat bagi siapapun yang datang ke negara mereka, terutama dari negeri tirai bambu tersebut.

Seperti diketahui, China mengalami kasus lonjakan Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu penyebab naiknya kasus virus corona di China adalah adanya varian BF.7.

Pengetatan yang dilakukan banyak negara sebagian besar berupa kewajiban tes negatif Covid-19 bagi pelancong atau turis dari China.

Kendati demikian, hingga saat ini Indonesia belum menerapkan kebijakan pengetatan tersebut.

Lantas, apakah pemerintah Indonesia akan menerapkan kebijakan serupa?

===

Penjelasan Kemenkas dan Satgas Covid-19

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini belum ada pembatasan terkait pelancong dari China.

Pihaknya saat ini masih terus memantau perkembangan kasus Covid-19 Negeri Tirai Bambu tersebut.

 "Kita masih monitor perkembangannya. Belum ada pembatasan dan terus kita lakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk memonitor pola jenis subvarian," kata Nadia kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan, pemerintah saat ini baru mencabut peraturan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Untuk peraturan lainnya, ia menyebut masih tetap sama dan berlaku di Indonesia.

"Peraturan lainnya masih tetap sama. Mari kita laksanakan kebijakan ini dengan baik dan masyarakat tetap hati-hati dan waspada terhadap penularan Covid-19," ujar Wiku saat dihubungi secara terpisah, Rabu.

Para pasien berbaring di ranjang Rumah Sakit Tongren, Shanghai, China, Selasa (3/1/2023). Dokter senior di RS Ruijin Shanghai mengatakan, sekitar 70 persen populasi kota besar tersebut mungkin sudah terinfeksi Covid-19, seiring lonjakan kasus yang terjadi di China.
Para pasien berbaring di ranjang Rumah Sakit Tongren, Shanghai, China, Selasa (3/1/2023). Dokter senior di RS Ruijin Shanghai mengatakan, sekitar 70 persen populasi kota besar tersebut mungkin sudah terinfeksi Covid-19, seiring lonjakan kasus yang terjadi di China. (AFP/HECTOR RETAMAL)

===

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved