Apakah Aman Setelah Vaksin Meningitis Tidak Lagi Wajib untuk Ibadah Umroh ?
Aturan terbaru ibadah umroh dari Kemenkes ini menyangkut tidak lagi diwajibkannya calon jemaah umroh untuk menyertakan hasil vaksin meningitis.
"Keputusan pemerintah untuk mewajibkan menurut saya tetap harus ada untuk kelompok yang rawan dan belum memiliki proteksi gitu," kata Dicky.
Misalnya, bagi mereka yang belum pernah melakukan vaksinasi meningitis dalam kurun waktu setidaknya 5 tahun, dianjurkan untuk tetap melakukan vaksinasi.
"Jadi pilihan ada di jemaah umrah tapi dengan diberikan edukasi bahwa ini akan memberi proteksi pada siapa saja yang perlu ada kewaspadaan yang lain," terangnya.
Selain vaksinasi, bentuk pencegahan penyakit meningitis juga bisa diterapkan melalui perilaku hidup higienis, seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
"Apalagi ini kan bicara penularan saluran napas dari tenggorokan orang yang terpapar," tandas dia.
===
Disarankan untuk jemaah berkomorbid
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan bahwa Kemenkes tetap merekomendasikan vaksinasi meningitis meningokokus dan vaksinasi lainnya untuk calon jemaah umroh yang memiliki penyakit komorbid.
"Mengingat pentingnya vaksinasi meningitis sebagai bagian dari perlindungan dan pencegahan dari penyakit berbahaya, bagi jemaah yang memiliki komorbid tetap direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi meningitis," jelas dia, dilansir dari laman Kemenkes, Senin (14/11/2022).
Vaksinasi itu bisa diperoleh di fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan layanan vaksinasi internasional.
Nantinya, pelaksanaan vaksinasi internasional dilakukan berdasarkan permintaan dari negara tujuan pelaku perjalanan dengan pertimbangan tertentu.
Meskipun sifatnya pilihan, vaksinasi meningitis bertujuan melindungi diri sendiri.
Apalagi, mengingat risiko penularan penyakit meningitis sangat tinggi di tengah berkumpulnya banyak orang dari berbagai belahan dunia.
===
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Jemaah Umrah Tidak Berbekal Vaksin Meningitis? Ini Kata Epidemiolog"
===
Baca berita lainnya dari Sriwijaya Post di Google News