Breaking News

Apakah Aman Setelah Vaksin Meningitis Tidak Lagi Wajib untuk Ibadah Umroh ?

Aturan terbaru ibadah umroh dari Kemenkes ini menyangkut tidak lagi diwajibkannya calon jemaah umroh untuk menyertakan hasil vaksin meningitis.

Serambinews.com/AFP/FAYEZ NURELDINE
Para jamaah haji 2021 melakukan Tawat dengan mengelilingi Ka'bah, di Masjidil Haram, Mekkah, Arab SaudiGambar diambil Sabtu (17/7/2021) malam. 

SRIPOKU.COM -- Belum lama ini, kebijakan atau aturan terbaru mengenai ibadah umroh di Tanah Suci dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Aturan terbaru ibadah umroh dari Kemenkes ini menyangkut tidak lagi diwajibkannya calon jemaah umroh untuk menyertakan hasil vaksin meningitis.

Kebijakan ini dituangkan Kemenkes dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.I/9325/2022 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jemaah Haji dan Umrah, Jumat (11/11/2022).

"Vaksinasi meningitis meningokokus merupakan suatu keharusan bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa haji, dan tidak menjadi keharusan bagi mereka yang datang menggunakan visa umrah," tulis salinan SE tersebut.

Kendati demikian, aturan ini menimbulkan kekhawatiran tentang penularan penyakit berbahaya yang bisa saja ditularkan oleh jemaah umrah di Arab Saudi.

Lantas, amankah jika para jemaah umrah tidak lagi melakukan vaksinasi meningitis ketika beribadah?

===

Penjelasan peneliti

Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman mengatakan bahwa vaksin meningitis bisa bertahan cukup lama dalam tubuh seseorang sehingga pemberiannya tidak perlu dilakukan rutin setiap tahun.

"Jadi untuk meningitis ini sebetulnya ya tidak mesti tiap tahun gitu," kara Dicky, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

"Untuk vaksin ini sebenernya dia bisa bertahan 5 tahun dan rerata setidaknya dari sekali dosis itu hanya perlu booster satu kali lagi," lanjut dia.

Kendati demikian, Dicky menambahkan bahwa virus yang menyebabkan meningitis ini memiliki banyak strain, di mana tidak semua strain terlindungi oleh vaksinasi yang dilakukan.

"Harus diketahui juga bahwa di meningitis ini banyak strain. Dan vaksinasi meningitis ini pun tidak melindungi dari semua strain. Jadi kemungkinan terinfeksi masih ada," ujar Dicky.

Oleh sebab itu, Dicky mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk tidak mewajibkan vaksinasi meningitis itu sebaiknya hanya diberikan pada kelompok tertentu saja.

Jadi pada kelompok jemaah umrah yang rawan, dianjurkan untuk tetap melakukan vaksinasi meningitis.

"Keputusan pemerintah untuk mewajibkan menurut saya tetap harus ada untuk kelompok yang rawan dan belum memiliki proteksi gitu," kata Dicky.

Misalnya, bagi mereka yang belum pernah melakukan vaksinasi meningitis dalam kurun waktu setidaknya 5 tahun, dianjurkan untuk tetap melakukan vaksinasi.

"Jadi pilihan ada di jemaah umrah tapi dengan diberikan edukasi bahwa ini akan memberi proteksi pada siapa saja yang perlu ada kewaspadaan yang lain," terangnya.

Selain vaksinasi, bentuk pencegahan penyakit meningitis juga bisa diterapkan melalui perilaku hidup higienis, seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

"Apalagi ini kan bicara penularan saluran napas dari tenggorokan orang yang terpapar," tandas dia.

===

Disarankan untuk jemaah berkomorbid

Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan bahwa Kemenkes tetap merekomendasikan vaksinasi meningitis meningokokus dan vaksinasi lainnya untuk calon jemaah umroh yang memiliki penyakit komorbid.

"Mengingat pentingnya vaksinasi meningitis sebagai bagian dari perlindungan dan pencegahan dari penyakit berbahaya, bagi jemaah yang memiliki komorbid tetap direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi meningitis," jelas dia, dilansir dari laman Kemenkes, Senin (14/11/2022).

Vaksinasi itu bisa diperoleh di fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan layanan vaksinasi internasional.

Nantinya, pelaksanaan vaksinasi internasional dilakukan berdasarkan permintaan dari negara tujuan pelaku perjalanan dengan pertimbangan tertentu.

Meskipun sifatnya pilihan, vaksinasi meningitis bertujuan melindungi diri sendiri.

Apalagi, mengingat risiko penularan penyakit meningitis sangat tinggi di tengah berkumpulnya banyak orang dari berbagai belahan dunia.

===

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Jemaah Umrah Tidak Berbekal Vaksin Meningitis? Ini Kata Epidemiolog"

===

Baca berita lainnya dari Sriwijaya Post di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved