Berita Lahat

Modus Cari Rongsokan, Belasan Gepeng Diciduk Satpol PP Lahat, Ada yang Nangis Saat Dinaikan ke Mobil

Ada ada saja cara gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Lahat mengelabui Petugas Sat POL PP Lahat agar tidak terkena razia.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edhi Amin
Satpol PP Lahat menangkap belasan gelandangan dan pengemis di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (28/10/2022) 

Laporan Wartawan Sripoku.com Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT – Ada ada saja cara gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Lahat mengelabui Petugas Sat POL PP Lahat, agar tidak terkena razia.

Berbekal gerobak, gepeng ini setiaphari Jumat memenuhi sepanjang jalan protokol Kota Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) salah satunya di Jalan Kolonel Barlian.

Dengan membawa gerobak pengemis dan gelandangan ini mengelak saat akan dirazia.

Sayangnya, strategi itu sudah tercium petugas sehingga pada Jumat (28/10/2022) belasan gelandang dan pengemis (gepeng) di Kota Lahat, diangkut porsenil Satpol PP Lahat.

Drama penertiban gepeng ini sempat jadi tontonan warga yang melintas.

Ada yang sambil menangis meminta agar tidak diangkut ke atas mobil Dalmas Satpol PP, ada juga yang pasrah saat dirangkul dan dinaikkan ke mobil.

Belasan gepeng yang ditertibkan ini, tujuan utamanya, menunggu para darmawan berbagi rezeki, seperti memberikan uang hingga nasi bungkus.

“Ada 15 orang gepeng yang terdata. Alasan mencari barang rongsokan, tapi nyatanya mengemis. Mana ada barang rongsokan di sepanjang jalan protokol. Lagi pula mereka ini hampir setiap hari dan ramai pada hari Jumat,” ujar Plt Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Lahat, Hery Kurniawan SSTp Msi, melalui Kabid Trantibum dan Transmas, Roihanudin, Jumat (28/10/2022).

Roihanudin menegaskan, pihaknya tidak melarang siapapun untuk mencari rezeki, tapi jangan melanggar aturan, apalagi hingga merusak keindahan dan ketertiban kota.

Kepada masyarakat atau darmawan yang ingin berbagi rezeki diharapkan juga tidak lagi menggunakan pola memberikan bantuan di pinggir jalan.


Sebaiknya dikoordinir dan ditempatkan di suatu tempat.

Seperti di depan kantor Dinas Perhubungan dekat lapangan tenis.

Dengan begitu jalan protokol tidak ada dipenuhi oleh gepeng.

“Akan kita cari siapa darmawan tersebut. Nanti kita arahkan supaya terkoordinir, difokuskan di satu titik,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved