Berita Daerah
Warga Gotong Royong Memasang Bantalan, Kades:Jalan Sudah Sering Diperbaiki, Butuh Proses Perencanaan
Sehingga air menggenangi badan jalan yang mengakibatkan jalan tanah menjadi lumpur sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
SRIPOKU.COM, MURATARA -- Untuk memperlancar akses jalan alternatif Kelurahan Karang Dapo menuju Desa Setia Marga (SP4) di Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), warga bersama unsur pemerintahan bergotong royong memperbaikinya dengan cara memasang penahan bantalan dengan lantai papan.
Pantauan wartawan, kerusakan jalan tersebut terjadi apabila diguyur hujan, dan sepanjang jalan belum ada saluran pembuang air.
Sehingga air menggenangi badan jalan yang mengakibatkan jalan tanah menjadi lumpur sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Tak heran kalau di sepanjang jalan tersebut ditemukan titik-titik jalan berlumpur, walaupun menurut informasi jalan ini sudah sering dilakukan perbaikan, namun sebentar rusak, mengingat kualitas bangunan diduga tidak diutamakan.
Melihat kondisi demikian, warga prihatin dengan banyaknya kendaraan yang sulit melintas, masyarakat bersama pemerintah kecamatan dan desa kelurahan sekitar berinisiatif membuat pelataran kayu balok dan berlantai papan setebal 4 sampai 5 sentimeter.
"Kami membuat pelataran dengan cara gotong-royong, alhamdulillah masyarakat kompak," kata Camat Karang Dapo Hasbi Asidqi pada TribunSumsel.com, Minggu (19/6/2022).
Ia mengakui ketika musim hujan seperti saat ini jalan tersebut sangat menyulitkan aktivitas warga untuk keluar masuk desa.
Begitu juga para petani karet dan kelapa sawit pun kesusahan mengeluarkan hasil kebun mereka.
Apalagi selain menghubungkan antara Kelurahan Karang Dapo dengan Desa Setia Marga (SP4) dan Desa Bina Karya (SP5), jalan ini juga merupakan akses alternatif untuk ke kabupaten tetangga yakni Musi Rawas (Mura).
"Masyarakat mau belanja ke pasar, anak-anak sekolah, petani bawa hasil panen, lewat sini semua, mau ke Mura juga dekat lewat sini," katanya.
Kepala Desa Setia Marga Bambang Hadianto mengungkapkan, jalan yang rusak di wilayah itu sudah sering diperbaiki pemerintah atau gotong-royong masyarakat.
Bahkan Pemprov Sumsel juga sudah memberikan bantuan untuk memperbaiki di beberapa titik kerusakan.
"Beberapa titik yang parah sudah dibangun beton dan aspal, bantuan dari Pemprov, ada dari Pemkab juga," katanya.
Bambang mengungkapkan kerusakan jalan semakin parah karena setiap hari dilewati mobil-mobil dengan tonase tinggi, salah satunya angkutan buah sawit.
Selain itu, jalan tersebut juga tidak memiliki parit sehingga saat hujan air tidak bisa mengalir.
"Kami mohon kepada pengguna jalan jangan terlalu berlebihan membawa muatan, supaya plataran yang dibuat ini dapat bertahan lama," harapnya.
Sebelumnya, Bupati Muratara Devi Suhartoni mengakui akses jalan di daerahnya masih banyak yang rusak dan makin parah saat musim hujan.
"Memang jalan-jalan utama kita masih banyak tanah. Mau masuk ke dalam desa juga masalah, rusak parah saat musim hujan. Kita kasih batu tetapi bertahan seminggu, kemudian lumpur lagi," katanya.
Devi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasakan kesusahan melewati jalan rusak parah.
"Saya dengan segala hormat bagi yang mengalaminya, sabar, karena sistem keuangan negara tidak bisa masalah hari ini, hari ini diselesaikan. Saya sendiri mau semuanya selesai namun butuh waktu dan proses dalam perencanaan dan penganggarannya," katanya.
Devi menegaskan titik-titik jalan yang masih rusak parah dan dikeluhkan masyarakat akan diperjuangkan untuk dibangun.
Devi menerangkan pemerintah daerah bersama DPRD terus bekerja keras bagaimana menyelesaikan jalan-jalan yang bermasalah ketika musim hujan.
"Kita membangun dimana yang benar-benar dibutuhkan banyak orang, yang susah mau kemana-mana, harga barang mahal, bawa orang sakit bisa meninggal di jalan karena susah keluar, itu dulu," tandasnya.
