Ketika Emak-emak Kehilangan Minyak Goreng
Indonesia yang merupakan penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, juga tercatat sebagai negara yang memiliki lahan sawit terluas di dunia.
Oleh Isni Andriana, SE, MFin, PhD
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
SRIPOKU.COM -- PARA emak-emak mulai antre panjang untuk mendapatkan satu atau dua bungkus minyak goreng kesayangannya. Beredar video yang viral diberbagai media sosial memperlihatkan bahwa ribuan orang, sebagian besarnya adalah kaum Hawah berkeluarga alias emak-emak memadati tempat penjualan minyak goreng.
Para emak-emak ini sudah terlihat seperti para milenial yang menyambut kedatangan grup musik kesayangan mereka yang akan melakukan konser musiknya di Indonesia. Ironisnya, ada pula berita duka datang dari beberapa kota, yang mengatakan bahwa telah meninggal dunia emak-emak pejuang militan ini. Emak-emak ini bangun pagi-pagi untuk dapat mengantre minyak goreng yang sebetulnya bukanlah diberikan secara gratis, tetapi tetap membayar, demi kebutuhan rumah tangga mereka sendiri.
Sungguh ironi, Indonesia dengan kekayaan yang berlimpah dan subur, seperti digambarkan bait lagu Koes Plusi “Tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman”. Indonesia yang merupakan penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, juga tercatat sebagai negara yang memiliki lahan sawit terluas di dunia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2020 saja tercatat luas lahan perkebunan sawit lebih dari 14,6 juta hektar, bila dibandingkan dengan komoditas lainnya seperti kelapa, karet, kopi, kakao, tebu dan teh. Luas lahan terbesar atau sekitar 46,52