Virus Corona di Sumsel

Penjelasan Ilmiah dari Profesor Yuwono Soal Kabar Adanya Varian Deltacron, Delta dan Omicron Bersatu

Setelah ada Virus Corona varian Omicron, kini digadang-gadang ada varian Deltacron. Lantas, apa benar varian ini ada?

Editor: Refly Permana
handout/sripoku.com
Profesor Yuwono. 

Jadi kalau digabung seperti ini seolah-olah ada perkawinan antar virus atau kombinasi, padahal nggak semudah itu.

"Saya nggak mengatakan berprasangka buruk, hanya saja mestinya para ilmuwan jangan cepat-cepat ambil kesimpulan.

Lalu media juga jangan cepat-cepat memviralkan," pesannya

Professor Yuwono mengatakan, ia sebagai medical biology berkewajiban untuk mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat semua.

Masyarakat termasuk pemerintah, cerah artinya jelas dan cerdas artinya punya persiapan kedepannya.

Semua masalah Covid-19 ini bermula dari flue syndrome atau gejala mirip flue, ini bisa disebabkan oleh beberapa virus seperti influenza, corona, rinov, RSP, addinu dan lain-lain.

Diantara itu yang sedang ngamuk corona, diantara corona ada SARS-CoV, awalnya SARS-CoV satu ini SARS-CoV dua sejak 2019. Awalnya beta, gama, delta, dan omicron sekarang diisukan deltacron. 

"Itu hanya rangkainya tapi tak seluruhnya concern, atau tidak semua jadi masalah. Beta dan delta yang jadi masalah, selebihnya cerita biasa.

Mari kita bergeser dari pandemi ke endemi artinya flu biasa. Itulah rangkain cerita yang harus cerah dan tercerdasakan," kata Prof Yuwono

Profesor Yuwono berpesan, tetap jaga imunitas. Ketika imunitas diatas penyakit, mau ada penyakit apa saja nggak akan sakit.

Imunitas itu kalau menurutnya, ada the four Prof Yuwono W pertama tidur 6-8 jam, enakan makan, ketika sakit tetap enak kan makan.

Lalu mulailah beraktivitas dari subuh karena itu bagus dan positif thinking, maka dengan begitu akan enjoy.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved