'Udah Miskin Bodoh' Hancurnya Hati Siswi Yatim Piatu Dihina Guru, Mantu Jokowi Marah Besar
saya mengobrol sebentar dengan teman, lalu tiba tiba saya dilempar dan di katain udah miskin bodoh mau jadi apa
SRIPOKU.COM - Seorang siswi SMP Negeri 28 Medan, bernama IP mengaku mendapat penghinaan dari gurunya di sekolah.
Siswi itu mengaku gurunya menghina dirinya miskin dan bodoh.
Perlakuan itu ia terima lantaran IP belum membayar buku dan bayaran uang sekolah.
Suara IP bergetar menceritakan kejadian yang membuat hatinya hancur tersebut.
Saat dirinya tengah mengobrol dengan teman di kelanya, siswi tersebut dikejutkan dengan suara sang guru.
Tak hanya miskin dan bodoh penghinaan yang didapatkan anak yatim piatu itu.
"Jadi itu kejadiannya sudah berulang, waktu itu berawal saya belum bayar uang sekolah dan uang buku, ketika di ruangan kelas saya mengobrol sebentar dengan teman, lalu tiba tiba saya dilempar dan di katain udah miskin bodoh mau jadi apa," cerita siswi kelas III SMP itu dilansir dari Tribun Medan, Sabtu (15/1/2022).
Dua guru yang menghina IP ada Refia Samosir dan Masrohima.
"Guru yang enam bulan lalu (menghina) itu enggak ngaku. Dia bilang 'miskin, bodoh' itu enggak ngaku. Yang guru kedua (menghina) 'masih waras ya otakmu', dia udah ngaku udah minta maaf. Tapi yang satunya lagi enggak minta maaf," ungkap IP dikutip TribunnewsBogor.com dari wawancara di Facebook Tribun Medan.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Namun tak cuma dirinya, IP menyebut banyak siswa lain yang dihardik oleh guru tersebut.
"Banyak juga siswa yang kena kayak gini (dihina guru). Ada yang sama gurunya ada yang beda," kata IP.
Mendengar anak asuhnya diperlakukan secara tak pantas oleh guru sekolah, Vivi murka.
"Kalau di-bully sama teman mungkin masih bisa saya atasi, tapi ini anak saya dihina oleh seorang pengajar. Dimana seharusnya mereka menjadi contoh malah memberikan perlakuan yang tidak baik," ucap Vivi.
Tak tinggal diam, Vivi pun memberanikan diri untuk melaporkan kasus penghinaan ini ke DPRD.
