Omicron Mengganas
PREDIKSI Epidemiolog Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Kasus Positif Omicron Terus Meroket
Merespons hal ini, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 ini tidak bisa dihindari.
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 varian Omicron terus melonjak. Pemerintah memprediksi puncak kasus varian ini terjadi pada awal bulan depan.
Merespons hal ini, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 ini tidak bisa dihindari.
"Prediksi gelombang ketiga ini sudah saya sampaikan sejak Agustus-November 2021 lalu," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022).
Menurutnya, potensi gelombang ketiga terjadi, selama angka penularan kasus positif Covid-19 masih terjadi.
Ia menuturkan, dampak Omicron yang muncul di tengah kasus varian Delta yang belum usai, diprediksi jauh lebih besar.
"Sekarang menghadapi atau sudah di tahun 2022, dan kita memiliki Omicron di dunia ini, termasuk di Indonesia."
Baca juga: Seragam Satpam Bakal Diubah Lagi Jadi Warna Krem, Dulu Dibikin Mirip Polisi utnuk Takuti Penjahat
"Tentu potensi gelombang ketiga ini menjadi jauh lebih besar."
"Lebih besar apanya? Bukan potensi kejadiannya saja."
"Tapi potensi dampaknya dari Omicron, karena bersinergi dengan dampak varian Delta yang belum selesai," beber Dicky.
Terlebih saat ini, Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam melakukan pelacakan kasus Covid-19, dan belum meratanya cakupan vaksinasi.
"Banyak yang tidak bergejala dan di tengah keterbatasan daya terdeteksi kita."
"Kita belum tentu mampu mendeteksi peningkatan yang cepat di masyarakat," ulasnya. (Rina Ayu)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
