Mencekam Akses Muara Enim-Baturaja Amblas dan Lalu Lintas Lumpuh 10 Jam, Tiang PLN dan Telkom Rusak
Jalintengsum di Muara Enim amblas pada Minggu (9/1/2022) dini hari. Lalu lintas sempat lumpuh 10 jam. Puluhan truk putar balik.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Jalintengsum di Muara Enim amblas pada Minggu (9/1/2022) dini hari. Lalu lintas sempat lumpuh 10 jam.
Jalan tersebut biasanya digunakan sebagai akses penghubung Muara Enim-Baturaja.
Titik amblas ada di di Dusun II, Desa Kaban Agung, Kecamatan Lawang Kidul.
Dari pantauan di lapangan, Jalintengsum ruas jalan Muara Enim-Baturaja yang statusnya merupakan jalan nasional terlihat amblas dengan kedalaman sekitar delapan meter dengan ukuran panjang 10 meter dan lebar 6 meter.
Penyebab amblas jalan penghubung antar kabupaten itu, diduga akibat box cluivert yang dibangun pada zaman Belanda terlalu kecil sehingga tidak bisa menampung aliran anak sungai, terutama ketika musim hujan yang akhirnya mengikis badan jalan dan akhirnya amblas.
Belum lagi ditambah tingginya intensitas hilir mudiknya angkutan batubara bertonase tinggi menambah kondisi badan jalan menjadi labil dan rawan longsor.
Dan akibat jalan amblas tersebut, juga merusak satu tiang milik PLN dan satu tiang milik Telkom beserta jaringan sehingga sempat dilakukan pemadaman listrik untuk perbaikan dan saat ini sudah normal kembali.
Sedangkan jaringan Telkom petugas masih melakukan perbaikan karena yang putus adalah kabel optik yang harus hati-hati dalam perbaikan karena rentan.
Selain itu, di lokasi tersebut tampak Kasat Lantas Polres Muara Enim AKP Indrowono SH Msi, KBO Satlantas Ipda Hendri bersama anggota dan instansi terkait seperti TNI, Dishub dan Dinas PUPR, Pol PP dan BPBD serta Balai Besar Jalan Nasional turun langsung ke lapangan mengatur arus lintas.
Untuk kendaraan kecil jenis minibus dialihkan melalui jalur alternatif BTN Air Paku-Baralestari. Sedangkan untuk kendaraan besar bus, tronton, truk harus memutar balik arah melalui Prabumulih.
Sekitar pukul 13.00, kendaraan bertonase tinggi baru bisa melintas di jalan tersebut namun harus bergantian dengan sistem buka tutup sehingga antrian kendaraan cukup panjang.
Selain itu, pihak Satlantas Polres Muara Enim telah berkoordinasi dengan pihak Satlantas Polres Baturaja dan memasang banner pengalihan arus lalu lintas di simpang tiga jembatan Enim III dan Jembatan Enim II.
Diceritakan Trisno (66) warga setempat, bahwa sekitar pukul 21.00 hujan turun sangat deras dengan disertai guntur hingga tengah malam.
Sekitar tengah malam, tiba-tiba ia mendengar suara keras dan ketika diselidiki ternyata gorong-gorong yang berada dibawah jalan amblas dan seluruh badan jalan jatuh ke dalam gorong-gorong.