Berita Banyuasin
Dinkes Imbau Empat Daerah di Banyuasin Ini Waspada DBD, Rentan Menerpa Anak-anak
Adanya peningkatan curah hujan di bulan Desember, membuat terjadi peningkatan kasus penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.
SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Dinas Kesehatan Banyuasin mencatat sepanjang tahun 2021, ada 109 kasus DBD.
Adanya peningkatan curah hujan di bulan Desember, membuat terjadi peningkatan kasus penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, DR dr Rini Pratiwi MKes melalui Kabid P2P dr Indah Deryane, peningkatan kasus demam berdarah di wilayah Kabupaten Banyuasin terjadi di bulan Desember.
"Semula hingga akhir November terdapat 74 kasus demam berdarah.
Namun, di bulan Desember, mulai mengalami peningkatan kasus sebanyak 35 kasus demam berdarah.
Sehingga, total kasus demam berdarah tahun 2021 sebanyak 109 kasus," katanya, Rabu (5/1/2021).
Demam berdarah yang ditularkan dari nyamuk Aedes Aegypti, karena memang faktor curah hujan yang tinggi. Sehingga, kembang biak nyamuk juga mengalami peningkatan.
Para orangtua, diminta untuk waspada. Karena, demam berdarah, lebih rentan terjangkit kepada anak-anak.
Meski orangtua bisa terjangkit, akan tetapi anak-anak akan sangat lebih rentan terkena penyakit dari nyamuk ini.
"Ada empat wilayah yang mengalami peningkatan kasus DBD. Wilayah yang memang jumlah penduduknya banyak dan pemukiman yang cukup padat.
Empat wilayah ini ada di kecamatan Talang Kelapa, Tanjung Lago, Betung dan Banyuasin 3," ungkapnya.
Orangtua juga diharapkan bisa mengetahui gejala yang ditimbulkan dari DBD ini.
Bila anak panas tinggi kemudian turun laku panas kembali, sebaiknya jangan dibiarkan.
Harus segera diberikan obat penurun panas atau lebih baik dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Gejala lain, munculnya bintik merah atas bintik darah di tubuh si anak.
