Berita Religi
Inilah Hukum Mengadopsi Boneka 'Spirit Doll' dalam Islam, Buya Yahya : Mana Ada Pahala di Baliknya
Fenomena mengenai adopsi boneka yang diperlakukan seperti anak manusia saat ini marak terjadi termasuk di Tanah Air. Lantas apa hukumnya dalam Islam?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

"Nggak ada anak kecil jahat kemudian masuk menjadi roh jahat, nggak ada, yang ada adalah jin jahat atau syaithon yang terkutuk itu yang ada," jelasnya.
"Adapun ruh bayi-bayi kecil yang mati sebelum akhil baligh maka dia adalah bayi-bayi yang dimuliakan biarpun anaknya orang yang tidak beriman," terang Buya Yahya.
Bahkan apabila ada permasalahan psikologi terkait hal ini, Buya Yahya mengimbau agar dibenahi.
Lebih lanjut, Buya Yahya menergaksan jika mengadopsi semestinya anak manusia.
Apalagi banyak sekali anak-anak fakir dan miskin, dibandingkan harus merawat boneka dengan jumlah yang banyak dengan biaya yang besar.
"Mana ada pahala di balik ini semuanya, ini membahayakan juga kalo semua orang gaya hidupnya gitu mana yang mengurusi manusia nanti," ungkap Buya Yahya.
"Saya mau merawat boneka, apa buahnya setelah itu? Asal keyakinan itu nggak ada, nggaka da ruh, dalam iman Islam itu nggak ada semuanya," tegasnya.
"Tapi kalo rawat anak dia akan tumbuh besar, kemudian Masya Allah dia menjadi orang yang berguna, senang kan kita," tambahnya.
Demikianlah penjelasan mengenai hukum mengadopsi boneka sebagaimana disampaikan Buya Yahya.
