Upaya Cegah Omicron Masuk Sumsel, Ini Langkah Pemerintah Adakan Program WGS & Maksimalkan Vaksinasi
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy, meski hingga kini belum ada laporan warga Sumsel terinfeksi varian Omicron, namun harus waspada.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Varian baru Covid-19, Omicron, telah terdeteksi di Indonesia sejak 15 Desember 2021 lalu.
Awalnya, ada tiga pegawai kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta yang dinyatakan positif Virus Corona pada 8 Desember 2021.
Sampel ketiga pegawai tersebut kemudian dikirimkan ke Balitbangkes pusat pada 10 November 2021 untuk dilakukan pemeriksaan World Genome Sequencing (WGS).
WGS merupakan pemeriksaan khusus di mana protein-protein genetik (DNA) dari virus diperiksa untuk bisa melihat varian.
Hasilnya, pada 15 Desember 2021 dari tiga sampel yang dikirimkan tersebut didapatkan satu pasien yang dinyatakan positif varian yang juga memiliki nama lain B.1.1.529.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Lesty Nurainy, meskipun hingga kini belum ada laporan warga Sumsel terinfeksi varian Omicron, namun kewaspadaan harus menjadi hal yang utama.
Apalagi, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, masyarakat Sumsel diminta menunda bepergian ke luar negeri, jika tidak ada kepentingan khusus.
"Kalau mau liburan di sini (Sumsel) aja dulu, tapi jangan lupa juga jalankan protokol kesehatan (prokes), dengan disiplin penuh," ujarnya, Selasa (21/12/2021).
Lesty menjelaskan pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel juga mewaspadai masuknya kasus varian anyar tersebut ke Sumsel.
Beragam upaya antisipasi penularan varian Omicron ke wilayah Sumsel pun telah dilakukan. Salah satunya dengan pelaksanaan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
Program tersebut, bahkan diperkuat dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Sumsel, Herman Deru terkait pencegahan masuknya varian Covid-19 dengan melaksanakan program Whole Genome Sequencing (WGS).
Lesty menjelaskan, WGS merupakan program pemeriksaan khusus yang dapat mendeteksi lebih dini dan cepat seseorang yang dinyatakan positif varian Omicron.
"Saat ini sudah ada warga Indonesia, yang terpapar varian baru ini. Jadi, untuk segera memperbarui perkembangan Omicron dengan aktif mengikuti program WGS,” jelas Lesty.
Pengoptimalan 3T atau testing, tracing, and treatment untuk langkah antisipasi dan menekan penularan kasus juga menjadi komitmen pemerintah.
"Kami akan rutin mengirim sampel pasien positif Covid-19 ke Balitbangkes pusat untuk diteliti dan diperiksa," kata Lesty.