Omicron Masuk Indonesia
CARA Sederhana Deteksi Dini Covid-19 Varian Omicron, Kenali Gejala Awalnya, Tak Perlu Panik
Pasien-pasien Coetzee mengalami gejala-gejala Covid Omicron seperti sangat capek selama satu atau dua hari, tenggorokan serak, tetapi tidak batuk
SRIPOKU.COM, JAKARTA- Gejala Omicron yang ditemukan oleh Angelique Coetzee, salah seorang dokter di Afrika Selatan yang pertama mendeteksi varian baru Covid-19 tersebut, cukup berbeda dengan biasanya termasuk varian Delta.
Pasien-pasien Coetzee mengalami gejala-gejala Covid Omicron seperti sangat capek selama satu atau dua hari, tenggorokan serak, tetapi tidak batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman (anosmia).
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak. Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra perasa," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC, yang dikutip Kompas.com pada 29 November 2021.
Meski begitu, dokter yang sudah praktik selama 30 tahun dan mengepalai Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA) itu menerangkan, pasien-pasiennya bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah. Insiden yang ia tuturkan ini mengacu pada kejadian pada 18 November 2021.
Pada hari itu, klinik yang ia kelola menerima sejumlah pasien yang memperlihatkan gejala berbeda dari sakit yang diakibatkan oleh varian Delta. Para pasien yang mendatangi kliniknya mengaku sangat capek selama dua hari. Mereka juga mengatakan, badan sakit-sakit dan mengalami sakit kepala.
Ia menggambarkan gejala ini berbeda dengan gejala pasien Delta dan berpikir ada sesuatu yang tengah terjadi, lalu memutuskan untuk melaporkannya ke otoritas kesehatan di Afrika Selatan.
Angelique Coetzee juga menerangkan bahwa gejala varian Omicron tidak biasa, tetapi ringan pada pasien yang sehat. Meski begitu, dia khawatir varian baru virus corona ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang tua dan orang yang belum divaksinasi.
Hingga tanggal tersebut Angelique Coetzee memiliki 20-an pasien positif varian Omicron dan kebanyakan adalah pria muda. Sekitar setengah dari pasien-pasien itu belum divaksin, katanya. Tak satu pun dari mereka yang terinfeksi kehilangan indra penciuman atau rasa.
"Ini penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari tidak enak badan," lanjut Coetzee kepada The Telegraph.
Menurutnya, varian Omicron menginfeksi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda. Coetzee berujar, hampir 50 persen pasien Omicron yang dia rawat belum divaksin Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
