Berita Viral

Kucing Oren Setia, Sendirian Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru

Tergolek di sebuah kursi di dalam rumah korban bencana Gunung Semeru erupsi, kucing yang terlihat lusuh itu meringkuk.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
tiktok @bara3571
Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru 

SRIPOKU.COM - Seekor kucing oren viral di sosial media TikTok, dimana dalam video yang viral hewan mungil itu seperti menunggu sendirian.

Tergolek di sebuah kursi di dalam rumah korban bencana Gunung Semeru erupsi, kucing yang terlihat lusuh itu meringkuk.

Dalam video itu pula terlihat rumah-rumah sudah rusak dan dipenuhi lahar dingin bekas Gunung Semeru erupsi.

Bermula saat seorang pria yang diduga petugas sedang memantau rumah-rumah setelah terjadi bencana Gunung Semeru erupsi di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Pantauan Sripoku.com di akun TikTok @bara3571, video yang sudah ditonton 5.6 M penonton itu menyita perhatian.

Banyak warganet yang merasa kasihan melihat kucing oreng itu duduk sendirian.

Bak menunggu majikan pulang ia hanya diam saat didekati oleh petugas tersebut.

Petugas pun mencoba membawa kucing oren tersebut untuk diungsikan.

Baca juga: Bang Jangan Pukul Bubarkan Balap Liar Brigadir Irwan Diteriaki Polisi Gadungan: Lepas Seragam Lu

Baca juga: Saya Mengais Pakai Tangan, Pria Ini Temukan Uang Rp 50 Juta Terkubur Abu Vulkanik Semeru

Baca juga: 30 Menit Petugas Bertaruh Nyawa, Suami Istri Terkubur Lahar Panas Semeru : Terjebak Dalam Truk

Baca juga: Azan Terus Dikumandangkan, Keluarga Ini Lolos dari Maut Saat Erupsi Semeru : Berlindung di Masjid

Baca juga: SEMERU Bikin Dunia Cemas, Rupanya Skala Letusan Maha Dahsyat, Seisi Bumi Bisa Gelap Berhari-hari

Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru
Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru (tiktok @bara3571)
Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru
Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru (tiktok @bara3571)

Sayangny saat petugas membawa kucing oren tersebut naik ke mobil, hewan kecil itu justru melompat dan kembali ke rumah.

Seolah enggan ikut dan hanya ingin menunggu sang majikan pulang ke rumah di tempat ia menunggu.

"Sudah seneng bgt si oyen mau sy ajak, tp pas mau msk mobil dia lompat dan kembali ke dalam rumah ternyata dia milih nunggu mpunya dtg dr pd ikut saya....," tulis akun TikTok @bara3571.

Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru
Kucing Oren Setia Tunggu Majikan Pulang Setelah Rumah Hancur Penuh Lahar Gunung Semeru (tiktok @bara3571)

 

Melihat video itu banyak warganet yang berkomentar dan merasa kasihan dengan kucing serta berdoa untuk korban bencana Gunung Semeru.

Entah Amalan Apa yang Diperbuat Pak Roh, Rumahnya Lolos dari Lahar Gunung Semeru

Jagat maya dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan sebuah rumah di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur selamat dari terjangan lahar panas erupsi Gunung Semeru, Rabu (8/12/2021)

Disebutkan dalam video, jika rumah milik salah satu warga Renteng itu selamat dan tidak tertimbun lahar pasca erupsi Gunung Semeru.

Padahal, terlihat jelas di video yang beredar di media sosial itu, rumah disekitarnya nyaris rata tertimbun oleh lahar erupsi Gunung Semeru.

Bahkan aset berharga milik warga porak poranda karena erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB

Kondisi sekitar rumah Pak Roh
Rumah Pak Roh yang selamat dari erupsi Gunung Semeru

Diketahui rumah yang selamat tersebut merupakan milik Pak Roh. Walau teras rumahnya terlihat kotor oleh abu Vulkanik, namun kondisi rumahnya tidak tertimbun lahar, rumahnya tampak masih kokoh.

"Satu-satunya rumah yang selamat di Kampung Renteng, rumah Pak Roh," tulis akun Tiktok @rendra.

Baca juga: Donasi Ratusan Juta untuk Korban Erupsi Gunung Semeru, Denny Sumargo Punya Kenangan Syuting

Baca juga: Malam-malam Pengungsi Semeru Dievakuasi, Banjir Lahar Panas Terjang Candipuro : Bawa Material Erupsi

Di video itu, pemilik akun juga kaget jika melihat kondisi sekitar yang terdampak erupsi Gunung Semeru, tetapi hanya rumah Pak Roh yang selamat.

"Alhamdulillah ini adalah salah satu rumah yang selamat, padahal disana ada lahar. Terus disana juga sudah tertimbun lahar semua, Alhamdulillah rumahnya terlindungi," katanya.

Tak ayal, warganet juga dibuat bertanya-tanya mengapa rumah Pak Roh bisa selamat.

"Tanyain bapaknya amalannya apa saja yang dilakukan, Masyaallah luar biasa," kata warganet

"Rumah yg mungkin punya amalan ibadah yang baik," tambah warganet

"Mungkin rumah yang mempunyai kekuatan supranatural untuk melindungi si pemilik rumah," ujar warganet

"Bisa jadi rumah yang byk amal kebaikanya kepada manusia dan amal ibadah yang baik kepada Allah," tambah warganet.


Azan Terus Dikumandangkan, Keluarga Ini Lolos dari Maut Saat Erupsi Semeru

Lima hari berlalu pasca erupsi Gunung Semeru, rasa trauma masih membayangi Darmuji (53) salah seorang warga yang menjadi korban.

Ia memilih mengungsi ke Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pria 53 tahun itu mengungsi ke rumah saudaranya di Dusun Krajan C, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember karena masih khawatir ada erupsi susulan.

Maish hangat di dalam benak Warga Dusun Bulak Manggis, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Lumajang ini saat erupsi Semeru menerjang pemukimannya.

Sore itu kata Darmuji warga beraktivitas seperti biasa.

Warga saat menyelamatkan barang dari rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.
Warga saat menyelamatkan barang dari rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG))

"Tak ada yang menyangka akan terjadi letusan," kata Darmuji, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/12/2021).

Tiba-tiba saat warga beraktivitas suara bergemuruh terdengar dari atas Gunung Semeru.

Saat itu waktu menunjukan pukul 15.00 WIB.

"Suaranya seperti suara pesawat terbang rendah," kata dia.

Tak lama berselang asap hitam dan panas langsung menyelimuti rumah warga.

Kondisi mendadak gelap dalam waktu sekejap.

Seketika suasana sore mendadak gelap seperti malam.

Suasana mulai mencekam, suara anak-anak berteriak dalam kebingungan.

Darmuji bersama keluarga dan tetangganya berusaha menyelamatkan diri.

Baca juga: Kapolri Meninjau Kesiapan Penanganan Bencana Erupsi Gunung Semeru

Ia bergegas meninggalkan rumah untuk menerobos kegelapan.

Mereka menuju ke masjid yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah mereka.

"Saat itu bingung dan ketakutan," kata dia.

Saat tiba di masjid kata dia, warga sudah pernuh di lokasi itu juga mencari perlindungan.

Suara tangis anak begitu keras terdengar.

Warga terus berzikir dan mengumandangkan azan tiada henti untuk memohon keselamatan pada Allah SWT.

Darmuji mengaku merasa sangat ketakutan, namun satu sisi dia harus menenangkan anak-anak dan keluarganya.

Warga warga Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang panik berhamburan ke luar rumah saat Gunung Semeru kembali erupsi, Minggu (5/12/2021).
Warga warga Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang panik berhamburan ke luar rumah saat Gunung Semeru kembali erupsi, Minggu (5/12/2021). (Tribun Jatim Network/Danendra Kusuma)

Ia sedikit bernapas lega ketika melihat lampu sorot kendaraan truk yang melintas di dekat masjid.

Darmuji bersama warga lainnya langsung naik ke truk itu. Padahal, mereka tak tahu kemana truk itu hendak pergi.

Bagi Darmuji, yang terpenting saat itu dirinya dan keluarga bisa selamat dan menjauh dari erupsi Gunung Semeru.

“Alhamdulillah, kami selamat setelah meninggalkan kampung kami,” tutur dia.

Kini lima hari sudah Darmuji bersama keluarganya mengungsi ke rumah kerabatnya bernama Intan, di Jember.

Dia bersama 23 orang kerabatnya berasal dari dusun yang sama. Darmuji mengaku akan tinggal sementara di tempat itu sampai kondisi di Lumajang benar-benar aman.

"Ada pengungsi dewasa 19 orang, anak-anak empat orang, bersama bayi umur 3 tahun,” jelasnya.

Baca juga: Sejumlah Bencana yang Terjadi di Manado Sepanjang 2021, Banjir Bandang hingga Terjangan Ombak

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved