Tersisa Hanya 60 Rumah, Pemkot Prabumulih Ada Wacana Akhiri Program Bangun Rumah Tak Layak Huni
"Saat ini sudah ribuan rumah kita bangun melalui Baznas Prabumulih, kemungkinan akan kita akhiri hingga akhir tahun ini," ungkap Ridho Yahya.
Penulis: Edison
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, mengungkapkan program pembangunan rumah tak layak huni menjadi layak huni kemungkinan akan segera ditutup atau diakhiri.
Hal itu disebabkan saat ini berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prabumulih, diketahui jumlah rumah warga tak layak huni hampir seluruhnya selesai dibangun.
"Saat ini sudah ribuan rumah kita bangun melalui Baznas Prabumulih, kemungkinan akan kita akhiri hingga akhir tahun ini," ungkap Ridho saat diwawancarai usai menghadiri penyerahan 10 kunci rumah warga yang selesai dibangun Baznas kerjasama Bank Indonesia Perwakilan Sumsel dan DPRD Prabumulih, Selasa (16/11/2021).
Ridho menuturkan, berdasarkan data pihaknya, saat ini hanya tersisa sekitar 60 rumah tak layak huni lagi yang belum dilakukan pembangunan menjadi rumah layak huni.
"Target kita akhir tahun selesai, makanya kita bingung mau bagaimana lagi program, paling ditutup," tuturnya.
Namun meski demikian, Orang nomor satu di Prabumulih itu mengaku Pemkot Prabumulih selain melakukan program bangun rumah baru bagi rumah yang mengalami kerusakan parah juga memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan tidak terlalu parah.
"Rumah rusak parah kita bangun melalui Baznas namun untuk rumahnya yang tidak parah akan kita usulkan ke Kementrian. Selain itu ada juga yang sedang berjalan yakni bantuan material renovasi rumah bagi warga yang menumpang di lahan orang, bantuan berupa papan dan seng," lanjutnya.
Ridho mengaku bingung membantu masyarakat yang menumpang di lahan milik orang lain terlebih pernah ada pengalaman Baznas membangun dua rumah warga tak mampu yang menumpang di lahan orang dan setelah selesai sang pemilik lahan mengusir warga miskin itu.
"Makanya sekarang warga yang menumpang lahan itu tidak kita bangunkan rumah permanen tapi dibantu bangun rumah seng dan papan, sehingga kalau diusir pemilih bisa dibongkar semua papan dan seng itu," tutur Ridho.
Pada kesempatan itu, Ridho mengaku bersyukur tahun ini DPRD Prabumulih membangunkan 6 rumah baru bagi masyarakat miskin ditambah dua rumah dari Bank Indonesia Perwakilan Sumsel.
"Harapan kita kedepannya bisa lebih banyak lagi dibantu, dewan janjinya tahun ini 10 rumah namun karena adanya UU baru kita maklum dewan hanya 6 rumah.
Harapan kami BI ini tahun mendatang meningkat karena ini tabungan untuk akhirat apalagi pegawai BI gajinya besar semua, tidak lah berat Rp 100 ribu untuk warga miskin," tambahnya seraya mengatakan pengolahan dana baznas transparan dan murni diserahkan seluruhnya untuk masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Prabumulih, H Ahmad Palo SE mengungkapkan pihaknya mengapresiaspi kinerja Baznas Prabumulih yang dengan baik mengelola dana zakat infaq dan sodakoh untuk dibangunkan rumah untuk masyarakat tidak mampu.
"Sampai dengan saat ini sudah sebanyak 10 rumah dibangun DPRD Prabumulih, kedepan kontribusi dewan di program infaq, zakat dan sodaqoh akan terus ditingkatkan.