Sampai Kiamat Pun Tidak Balik Modal, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diklaim Proyek Nanggung
Barang kali nanti tiketnya Rp 400.000 sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,”
SRIPOKU.COM - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sulit untuk balik modal, karena dinilai tidak layak secara bisnis.
Bahkan sampai kiamat pun proyek ini tidak akan bisa menutup investasi yang dikeluarkan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ekonom Senior Faisal Basri.
Menurut dia, proyek tersebut membebani BUMN yang diminta pemerintah untuk mengarap proyek tersebut.
Selain itu, biaya untuk mewujudkan proyek tesebut ternyata membengkak begitu besar.
Diketahui dari awal proyek itu akan menghabiskan anggaran 6.07 miliar dollar AS.
Namun di tengah jalan anggaran itumelonjak menjadi 8 miliar dollar AS.
Sehingga ada pembengkak estimasi total biaya pembangunan penawaran China jauh melampaui proposal biaya kereta cepat yang ditawarkan Jepang yakni sebesar Rp 6,2 miliar dollar AS.
Dengan investasi yang sangat besar itu kata Faisal Basri maka rasanya sulit untuk balik modal meski tiketnya seharaga Rp 400.000 sekali jalan.
“Sebentar lagi rakyat membayar kereta cepat. Barang kali nanti tiketnya Rp 400.000 sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,” kata Faisal dikutip dari Kompas TV, Jumat (15/10/2021).
Faisal bercerita, saat rapat kordinasi awal proyek itu diajukan, banyak menteri yang menokak.
Begitu juga dengan konsultan independen yang disewa pemerintah, Boston Consulting Group.
“Boston Consulting Group ini dibayar Bappenas bekerja untuk 2 minggu senilai 150.000 dollar AS, menolak 2 proposal (salah satunya Kereta Cepat Jakarta–Bandung),” ujar Faisal.
"Tetapi Rini Soemarno yang berjuang. Menteri lainnya banyak menolak, tapi Rini ngotot." tambahnya.
Rini Soemarno adalah Menteri BUMN saat itu. Namun akhirnya, proposal proyek itu lolos.
