Siswi di Palembang Tewas

Ternyata Pernah Aniaya Anak di Bawah Umur, Identitas Penikam Siswi di Jalan Faqih Usman Palembang

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan untuk identitas penikam pelajar di Jalan Faqih Usman ini sudah dikantongi.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/fadl
Ayah korban saat memperlihatkan foto siswi yang ditikam di Jalan Faqih Usman. Tampak saat korban dibawa ke RSUD Bari. 

Teman korban langsung memacu motor untuk menjauhi keberadaan para pelaku.

Karena melihat korban mengeluarkan banyak darah dari bahunya, langsung membawa korban RSUD Bari Palembang

Setibanya di RSUD Bari, sempat mendapatkan perawatan tetapi tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Kasi Humas Polrestabes Palembang, Kompol Abu Dani, mengatakan,bahwa terkait aksi peganiayaan berujung meninggalnya korban sudah ditangani oleh Unit Reskrim.

"Kasus ini sedang diselidiki oleh anggota Unit Reskrim kita, sedangkan untuk pelakunya sendiri diduga korban dan para temannya mengenal pelaku tapi untuk motifnya sendiri kita belum ketahui," katanya, Minggu (19/9/2021).

Dari keterangan teman korban, saat itu mereka berboncengan dengan menggunakan dua motor.

Dimana korban dibonceng oleh temannya, setiba di TKP, temannya melihat pelaku sudah ada di pinggir jalan.

Tiba langsung mendekati motor, temannya ini melihat pelaku berjumlah dua orang membacok bahu sebelah kanan dikarenakan terkejut dan takut teman korban langsung memacu sepeda motornya karena melihat korban mengeluarkan banyak darah dari bahunya.

Ja diketahui tinggal bersama orangtuanya yang ada di Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir.

Ayah Ja, Endang, mengatakan kaget bukan kepalang begitu mendengar musibah yang menerpa putrinya.

Terlebih, ia sudah sepekan tidak bertemu dengan korban lantaran harus menjalani pekerjaan di wilayah Kabupaten OKI.

Mau COD di Palembang, Cerita Rekan dari Siswi yang Ditikam di Jalan Faqih Usman Palembang

“Terakhir ketemu keadaannya sehat-sehat saja, tiba-tiba ada kabar musibah seperti ini,” kata Endang usai melakukan pemakaman di TPU Talang Keramuan Pemulutan, Minggu (19/9/2021).

Endang menceritakan, Ja dikenal sebagai anak yang nurut kepada orangtuanya. Meski ia dan istri terkadang jarang di rumah karena pekerjaan, Ja tidak pernah terdengar terlibat suatu masalah.

Sehari-harinya, kata Endang, Ja tinggal bersama dua saudarinya.

“Kalau kami ada di rumah sebelum kejadian, mungkin sudah dicegah untuk tidak pergi malam,” kata Endang.

Di kesempatan itu juga, Endang meminta kapada pihak Kopolisian untuk menangkap pelaku menuntaskan apa motif dari pelaku.

“Cukup anak saya saja yang menjadi korban jangan sampai ada korban lagi seperti yang dialami anak saya,” pungkasnya seraya menahan air matanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved