Berita Ogan Ilir

Kisah Kreator Lambang & Motto Ogan Ilir, Pernah Dapat Hadiah dari Soeharto, Langsung Bangun Rumah

Nama Drs. As'ad Mukti mungkin tak begitu populer bagi masyarakat Kabupaten Ogan Ilir saat ini. 

Editor: RM. Resha A.U
Kolase Sripoku.com
Drs. As'ad Mukti, kreator lambang dan motto Kabupaten Ogan Ilir, saat ditemui di kediamannya di Tanjung Batu, Sabtu (11/9/2021) malam. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Nama Drs. As'ad Mukti mungkin tak begitu populer bagi masyarakat Kabupaten Ogan Ilir saat ini. 

Karyanya berupa lambang dan motto Ogan Ilir "Bumi Caram Seguguk" lebih dikenal daripada kreator atau penciptanya. 

Ya, As'ad merupakan pencipta lambang dan motto tersebut. 

Dijelaskannya, lambang Ogan Ilir berbentuk perisai warna biru muda dengan atap di atasnya. 

"Warna dasar biru muda pada perisai menunjukkan air jernih karena Ogan Ilir, terutama dulu banyak perairan rawa. Sedangkan atap di atas perisai itu atap bangunan rumah khas orang Penesak. Atap rumah gudang," kata As'ad membuka penjelasan kepada TribunSumsel.com, Sabtu (11/9/2021) malam. 

Di dalam lambang perisai persis di bawah atap, lanjut As'ad, ada desain enam gelombang air yang menujukkan bahwa dahulu hingga dekade 90-an, warga masih memanfaatkan sungai sebagai akses transportasi. 

Desain lainnya yang ditampilkan yakni peralatan pengolahan minyak berupa semacam menara kerangka besi. 

"Menara ini menunjukkan salah satu potensi Ogan Ilir adalah minyak bumi di daerah Muara Kuang. Dan bintang di atasnya melambangkan kemakmuran masyarakat," ucap As'ad. 

Di bawah desain menara, ada buku yang menunjukkan peradaban Ogan Ilir terutama di bidang pendidikan, terbilang sudah maju sejak awal tahun 1900-an.

Baca juga: Sedang Terbawa Emosi Alasan Sepele Security Bacok Rekan Kerja di Ogan Ilir, Kini Diamankan

"Contohnya Ponpes Nurul Islam di Desa Seri Bandung dan Ponpes Nurul Yaqin di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu. Dua ponpes itu berdiri sekitar tahun 1930-an dan sudah banyak menghasilkan kiai, ulama, pendakwah," tutur As'ad. 

Di bawah desain lembaran buku, ada ada riak air yang menunjukkan sungai di Ogan Ilir yakni Sungai Ogan dan Kelekar. 

Seluruh desain di atas dihiasi oleh padi berjumlah 18 bulir dan kapas berjumlah 12 kuntum melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan serta tanggal dan bulan lahirnya Kabupaten Ogan Ilir pada 18 Desember 2003.

Dan di bagian bawah perisai tertulis motto "Caram Seguguk".

"Kata 'caram' berasal dari bahasa Penesak yang artinya kompak. 'Seguguk' atau 'beroyot' atau keluarga besar. Jadi motto ini mengungkapkan bahwa kita di Ogan Ilir ini berkeluarga, bersaudara hidup kompak," jelas As'ad. 

Mengenai pribadi As'ad sendiri, dia lahir di Tanjung Batu pada 15 April 1948 dan kini berusia 73 tahun. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved