Berita OKU Timur

Remaja Tunanetra di OKU Timur Ini Bersuara Merdu & Ahli Bermain Keyboard, Sempat Dapat Golden Ticket

Siapa sangka, ada seorang penyandang tunanetra dari OKU Timur yang ahli dalam memainkan alat musik jenis keyboard piano dengan segudang prestasi.

Editor: RM. Resha A.U
TRIBUNSUMSEL.COM/EDO
Muklis (23) remaja tunanetra warga Desa Trimoharjo, Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur saat memainkan keyboard sambil bernyanyi lagu kemesraan. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Siapa sangka, ada seorang penyandang tunanetra dari OKU Timur yang ahli dalam memainkan alat musik jenis keyboard piano dengan segudang prestasi.

Ia juga memiliki suara merdu saat bernyanyi.

Orang itu adalah Muklis, seorang remaja warga Desa Trimoharjo, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur.

Kemampuan Muklis bukan sekadar isapan jempol.

Jari-jemarinya terlihat sangat piawai bermain di atas papan keyboard piano itu, meskipun dengan kondisi yang tidak bisa melihat.

Suaranya begitu lantang dan nyaman di telinga ketika menyanyikan lagu "Kemesraan milik Iwan Fals" saat dijumpai Tribun Sumsel di kediamanya.

Meski terlahir dengan kekurangan secara fisik, hal itu tidak membuatnya untuk menyerah dan pasrah dengan keadaan yang terbatas.

Ia berusaha membuat kedua orang tuanya bangga dengan karya dan sejumlah prestasi.

Saat berada di kediamannya, terlihat ada tujuh piala yang berjejer rapi dan itu semua adalah pencapaian remaja usia 23 tahun tersebut.

Baca juga: Diduga Melakukan Pungli Pembuatan Sertifikat, Seorang Kades di OKU Timur Dilaporkan Warga ke Kejati

Satu piala diantara yakni Muklis berhasil menjadi juara I dalam lomba Kontes Dangdut Trisna Putra (KDT) yang diselenggarakan oleh STIE Trisna Negara OKU Timur pada 15 Maret 2016 yang lalu.

Ia juga sudah tujuh kali mengikuti audisi pencarian bakat di stasiun televisi.

Awalnya ia mengaku ragu untuk ikut audisi, namun karena dorongan teman-teman, masyarakat dan keluarganya akhirnya ia berani untuk ikut seleksi.

Bahkan, Muklis pernah meraih golden ticket dan berkesempatan untuk berangkat ke jakarta pada tahun 2015 di audisi Dangdut Academi (DA) II Indosiar.

Sebelumnya, audisi tersebut ia ikuti di kota Palembang.

Namun sayang ia belum bisa mewujudkan impianya saat itu, ia batal berangkat ke Jakarta setelah Handphone (Hp) miliknya hilang.

"Sedangkan panitia bilang nanti yang dapet golden ticket bakal dihubungin melalui nomor Hp," kata Hirin (38) kakak kandung Muklis saat dijumpai di kediamanya.

Dari ribuan peserta yang mendaftar, hanya 12 orang yang mendapatkan golden ticket termasuk Muklis.

Hirin tidak putus asa, ia berusaha menghubungi 11 orang yang mendapatkan golden ticket tadi untuk menanyakan apakah sudah ada panggilan dari tim indosiar.

"Ternyata mereka sudah dihubungi semua, cuma kita yang tidak dikontak lagi karena nomor yang didaftarkan ke panitia itu sudah hilang," ucapnya.

Hirin menyebutkan, tidak semua yang mendapatkan golden tiket berangkat ke Jakarta.

"Dari 12 itu akan dipilih lagi dicari yang terbaik, tapi setidaknya ada kesempatan," terangnya.

Terakhir kali, adik dari Hirin itu mengikuti audisi DA di tahun 2021 yang lalu.

Saat itu proses seleksi dilaksanakan secara online, namun Muklis dinyatakan belum lolos.

Aktivitas muklis sehari-hari biasanya mengisi berbagai acara hajatan di daerahnya.

Ia sering diminta untuk jadi pemain keyboard sambil bernyanyi.

Tidak hanya itu, Muklis juga sering diminta untuk melantunkan ayat suci Al Quran pada kegiatan tertentu.

"Tapi saya menghafal, biasanya disesuaikan dengan tema acaranya," ujar Muklis, putra dari pasangan Giman dan Minten ini.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved