Beban Rakyat Menghadapi Pandemi Tak Kunjung Usai

Hampir dua tahun pandemi melanda dunia termasuk melanda negeri ini bahkan sampai saat ini belum menunjukkan tanda tanda akan berakhir.

Editor: Bejoroy
zoom-inlihat foto Beban Rakyat Menghadapi Pandemi Tak Kunjung Usai
SRIPOKU.COM/Istimewa
Amidi Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang dan Peng-amat Ekonomi Sumatera Selatan

SRIPOKU.COM -- Hampir dua tahun pandemi melanda dunia termasuk melanda negeri ini bahkan sampai saat ini belum menunjukkan tanda tanda akan berakhir.

Tidak hanya pemerintah harus menanggung biaya dan beban atas adanya pandemi tersebut.

Tetapi dunia usaha atau pelaku bisnis dan rakyat pun harus menanggung biaya dan beban yang tidak kecil.

Pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk menanggulangi pandemi alias harus ada alokasi anggaran untuk kesehatan rakyat atas adanya pandemi tersebut yang dituangkan dalam bentuk bantuan, incentif, dan lain-lain.

Tidak terkecuali bantuan sosial yang jumlah tidak tanggung-tanggung, bukan lagi hitungan milyaran rupiah tetapi sudah hitungan triliunan.rupiah.

Pelaku bisnis harus mengeluarkan biaya tetap (fixed cost) karena mereka tidak beroperasi, karena pasar sepi, karena permintaan menurun, karena daya beli anj-lok.

Dan juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi protokol kese-hatan dalam menjalankan bisnisnya.

Belum lagi mereka harus membayar pegawai yang tidak bekerja karena WFH.

Atau membayar pegawai karena adanya program PPKM (pembatasan terhadap aktivitas bisnis) dan termasuklah pengeluaran dan atau beban lainnya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Begitu juga dengan rakyat, kalau sebelumnya mereka hanya butuh untuk meme-nuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari sebagaimana lazimnya.

Namun, selama pandemic rakyat harus juga memenuhi kebutuhan akan kesehatannya alias kebutuhan untuk mencegah penyakit yang lagi ditakuti tersebut yakni VIRUS CORONA.

Dalam menjaga kesehatannya, dan atau dalam rangka mencegah dan menangkal virus corona tersebut rakyat membutuhkan pengeluaran tambahan yang menjadi beban mereka.

Seperti harus membeli vitamin, membeli ramuan atau bahan rempah–rempah se-bagai tananaman tradisional anak negeri ini dan termasuklah membeli masker untuk melindungi mulut dan hidung dari bakteri atau virus corona tersebut.

Dalam hitungan sederhana saja, katakanlah dalam satu keluarga kecil yang ter-golong kelas menengah ke bawah (ayah-ibu-dua orang anak).

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved