Apa Itu Doping? Isu Pesaing Windy Cantika Aisah dari China Pakai Doping, Ternyata Bahaya Bagi Tubuh
Atlet yang menggunakan doping dalam olahraga, umumnya untuk membuat agar performa atau penampilan mereka menjadi lebih baik saat bertanding dalam komp
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Isu doping di antara para atlet di tengah perhelatan olahraga sudah biasa jadi bahan perbincangan.
Doping kerap menjadi hantu bagi dunia olahraga. Beberapa atlet top dunia pun pernah tersandung skandal doping.
Pada 2012 silam, pebalap sepeda asal Amerika Serikat, Lance Armstrong, harus kehilangan tujuh gelar juara Tour de France.
Baru-baru ini, pesaing Windy Cantika Aisah dari China disebut-sebut menggunakan doping.
Gara-gara isu tersebut, realokasi Medali Olimpiade kemungkinan akan terjadi di cabang olahraga angkat besi pada Olimpiade Tokyo 2020.
Kemungkinan tersebut ada dikarenakan atlet angkat besi asal China, Zhihui Hou tidak bisa meninggalkan Jepang karena harus menjalani tes doping.
Sebelumnya, Zhihui Hou telah meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi dengan total 210kg.
Ia telah tercatat membukukan tiga rekor sekaligus saat meraih medali emas nomor 49 kg putri.
Namun, sebenarnya apa itu doping, dan bagaimana risikonya terhadap kesehatan?
Dikutip dari BBC, (19/8/2015) doping adalah saat di mana atlet mengambil zat ilegal untuk meningkatkan performa mereka saat berkompetisi.
Atlet yang menggunakan doping dalam olahraga, umumnya untuk membuat agar performa atau penampilan mereka menjadi lebih baik saat bertanding dalam kompetisi olahraga.
Selain untuk kepuasan dalam pencapaian pribadi, atlet sering mengejar impian untuk memenangkan medali.
Isu doping yang beredar tentang penggunaan obat-obatan ini yang dirumorkan kepada pesaing atlet angkat besi Windy Cantika Aisah, Hou Zhihui di ajang Olimpiade Tokyo 2020 adalah hal yang dianggap dapat merusak dunia olahraga.
Menurut Badan Anti-Doping Inggris, zat dan metode peningkat kinerja dilarang jika memenuhi setidaknya dua dari tiga kriteria.
Di antaranya obat itu meningkatkan performa, menimbulkan ancaman bagi kesehatan atlet dan melanggar semangat olahraga.
Baca juga: Gara-gara Tanam Sesuatu di Kebun Talang Soeharto, Petani Kopi Ini Nginap di Penjara, Untuk Doping
Baca juga: Nasib Pebalap Aprilia MotoGP Pasca Kasus Doping Banding Ditolak dan Tak Bisa Balapan Hingga 4 Tahun