Virus Corona di Sumsel
Bagaimana Agar Penderita Komorbid Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19? Begini Arahan dari Profesor Yuwono
Dalam kondisi tertentu, penderita komorbid sebenarnya bisa menerima vaksinasi Covid-19, asalkan melakukan beberapa tahapan.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Prof Yuwono menjelaskan jika vaksin Covid-19 disuntikkan pada orang yang memiliki penyakit ujungnya akan berbahaya, bahkan bisa masuk ICU.
"Saya sudah sering mendapat laporan, orang yang punya penyakit terus suntik vaksin, ujung-ujungnya masuk ICU. Ini karena kesalahan. Makanya ilmunya itu harus digali nian. Saya kan ahlinya, jangan cuma kata WHO," ujarnya.
Tak hanya itu, Prof Yuwono menjelaskan, kalau ajal itu sudah diatur dalam Alquran jangan terlalu disangkutpautkan dengan Covid-19.
"Meninggal karena Covid-19 kalau menurut akal itu masuk akal. Kalau menurut hati coba buka AlQuran. Kalau sudah datang ajal, maka tidak bisa maju tidak bisa mundur.
Jadi meninggal karena ajal. Buktinya ada yang meninggal dalam keadaan sehat," ujarnya.
Prof Yuwono juga menambahkan, bahwa pandemi bisa diakhiri dengan vaksin.
Vaksin disuntikan agar terbentuk antibodi dan antibodi akan terbentuk sempurna setelah 3 bulan dari penyuntikan pertama.
Setelah terbentuk antibody, maka kemungkinan terinfeksi dibawah 2 persen, artinya sangat kecil.
Tetapi dalam 3 bulan tetapi harus berhati-hati.
Dipaparkan Yuwono bahwa, vaksin bila telah mencapai minimal 40 persen dari target maka akan terbentuk herd immunity atau imunitas kelompok, yang akan melindungi yang lainnya.
Di Indonesia saat ini jumlah yang sudah tervaksin adalah 24 juta. Sedangkan target untuk 40% adalah 100 juta orang.
Oleh sebab itu, melalui program Serbuan 1 Juta Vaksin, diharapkan 75 hari dari sekarang kita akan sampai pada kondisi herd immunity, dan itu adalah tujuan besar kita semua.
• MESKI Tak Diakui WHO, Vaksin Covid-19 Buatan Negara Komunis Ini Mujarab 100 Persen Cegah Kematian
Oleh sebab itu, Prof Yuwono mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan cukup makan, cukup gerak, dan pikiran yang positif.
Apalagi saat ini, Virus Corona kian banyak variannya, kini sudah ada varian delta.
Bahkan virus corona varian delta ini sudah ada di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).