Virus Corona di Sumsel
Bagaimana Agar Penderita Komorbid Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19? Begini Arahan dari Profesor Yuwono
Dalam kondisi tertentu, penderita komorbid sebenarnya bisa menerima vaksinasi Covid-19, asalkan melakukan beberapa tahapan.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menurut ahli Mikrobiologi Sumsel, Profesor Yuwono, para penderita komorbid sebaiknya untuk tidak mengikuti vaksinasi Covid-19.
Namun, dalam kondisi tertentu, penderita komorbid sebenarnya bisa menerima vaksinasi Covid-19, asalkan melakukan beberapa tahapan.
jika ingin mengikuti vaksinasi Covid-19, Prof Yuwono mengatakan, kelompok orang dengan penyakit penyerta ini harus memastikan penyakitnya dalam keadaan terkendali dan melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
"Lakukan check up ke dokternya beberapa hari sebelum vaksin," ujarnya, Senin (19/7/2021).
• Daftar Komorbid yang Dilarang Ikut Vaksinasi Covid-19, Prof Yuwono: Bahaya Kalau Lolos Skrining
Dijelaskan Yuwono, jika ada keluhan setelah vaksin, berupa pegal pada bagian yang disuntik, demam, sakit kepala, menggigil, diare, kedinginan pada kelompok komorbid tersebut adalah wajar.
Adanya keluhan ini pun subyektif atau tergantung pada kondisi masing-masing penerima vaksin.
"Insya Allah efek setelah disuntik vaksin Covid-19 segera hilang. Jadwal vaksin kedua tetap on schedule," katanya.
Sebelumnya, Prof Yuwono pernah mengatakan vaksin Covid-19 itu hanya untuk orang yang tidak punya penyakit.
"Vaksin itu hukumnya wajib, jadi bisa diwakilkan. Ini saya blak-blakan karena saya sudah diskusi dengan ketua tim yang ditunjuk presiden untuk masalah vaksin ini," kata Prof Yuwono yang juga merupakan seorang ulama atau ustaz.
Diwakilkan dalam artian di sini adalah, yang memiliki penyakit tidak wajib untuk disuntik vaksin.
Vaksin wajib hanya untuk orang yang tidak memiliki penyakit.
"Kesimpulan kami cuma satu, orang yang punya penyakit jangan divaksin. Titik," kata Ustaz Prof Yuwono dalam sebuah video di channel youtube Majelis Pecinta Quran dengan judul TEGAS !! COVID 19 ?? AKAL - ILMU //#PART1// UST. PROF DR. dr. YUWONO M.BIOMED.
"Kenyataannya sekarang ini, ditakut takuti, kamu ye pegawai ye kamu dak vaksin dak taat. Logikanya, misal orang punya penyakit darah tinggi, kencing manis dan lain lain, vaksin itu tidak akan bekerja dengan baik di dalam tubuhnya," katanya.
"Karena untuk memproses vaksin, dibutuhkan tubuh yang sehat tanpa penyakit, cukup 40 sampai 67 persen saja yang di vaksin, artinya 33 persen tidak divaksin," ujar Prof Yuwono.
• Vaksinasi Covid-19 Pekan Ketiga di Juli 2021 Sudah Tiba, Akan Didistribusikan Kemana Saja?