Virus Corona di Sumsel
Beberapa Pasien Covid-19 di OKU Timur Merasakan Nyeri di Seluruh Badan, Dokter: Ada Varian Baru
mereka yang terindikasi terjangkit varian lain dari Virus Corona ini biasanya pasien mengeluhkan sakit tenggorokan dan badan terasa nyeri.
Penulis: Edo
SRIPOKU.COM MARTAPURA - Sejumlah pasien Covid-19 di OKU Timur memiliki ciri yang sedikit berbeda dari pasien-pasien sebelumnya.
Pihak rumah sakit beranggapan, Virus Corona yang menghidapi tubuh sejumlah pasien tersebut berbeda dengan Virus Corona sebelumnya.
Hanya saja, hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum bisa menyebut secara detail varian Virus Corona apa yang dimaksud.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur RSUD OKU Timur, dr Sugiharto, Msc.
• TEMUAN TERBARU, Lebih Buas dari Delta, Varian Lambda Bikin Ngeri Dunia: Kebal Vaksin Merek Apapun
Ia mengungkapkan, mereka yang terindikasi terjangkit varian lain dari Virus Corona ini biasanya pasien mengeluhkan sakit tenggorokan dan badan terasa nyeri.
"Nyeri tulang dan juga badan sakit semua," ujar dr Sugi. Sabtu (10/7/2021).
Selain itu, kata dia, varian ini juga penularanya lebih cepat dari yang sebelumnya.
"Progresivitasnya cepat," bebernya.
Disinggung tentang apa varian baru tersebut, Sugi mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti karena pihaknya tidak memiliki alat untuk mencari tahu jenis varian tersebut.
Setelah menghadapi varian baru, kini para Tenaga Kesehatan (Nakes) setempat juga dipusingkan dengan permasalahan baru terkait tabung oksigen.
"Kita butuh 30 tabung oksigen setiap hari, ini baru rumah sakit kita saja, belum RS yang lain. Apalagi saat ini tabung oksigen itu harus pesan inden dari Baturaja," kata Direktur RSUD OKU Timur ini.
Kemudian, terkait ruang inap, dr Sugi menyebutkan bahwa untuk saat ini masih aman.
• Di Brasil, Vaksin Sinovac Tak Berdaya Lawan Varian Gamma, Bisa Lolos dari Antibodi
"Namun jika pasien terus melonjak ini mengkhawatirkan," terangnya.
Diketahui berdasarkan data terakhir dari Satgas Covid 19, tercatat 1.220 orang terkonfirmasi positif di Kabupaten OKU Timur sejak Maret 2020 sampai 9 Juli 2021.
"Ayo kita perangi sama-sama, tolong protokol kesehatannya diterapkan," tutupnya.