Kadinkes Provinsi Bersama Kapolda Sumsel Mengecek Ketersedian Oksigen dan Obat-obatan
Mengingat kasus Covid-19 di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali semakin meningkat.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mengingat kasus Covid-19 di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali semakin meningkat.
Bahkan untuk di Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa hari ini juga semakin meningkat.
Untuk itu, berbagai persiapan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 juga dilakukan seperti mengecek ketersediaan oksigen yang ada di Sumsel, dan menyediakan stok obat-obatan.
• Bukan Zamannya Lagi Pendekatan dengan Ancaman, Herman Deru Launching Pocadi dan E-SKIP
Baca juga: Launching Bedah Rumah, HD: 75 Tahun Provinsi Sumsel, 75 Rumah Siap Dibedah
Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel bersama Kapolda Sumsel di beberapa tempat penyedia oksigen sudah ditinjau seperti di Ligasin dan Samator.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy Apt MKes mengatakan, bahwa ia bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM sudah melakukan pengecekan ketersediaan oksigen di Ligasin dan Samator.
• MY: Silahkan Berkarier Tapi Kodrat sebagai Perempuan Harus Diingat
• Pelabuhan Tanjung Carat Pengaruhi 62 Persen Pertumbuhan Perekonomian Sumsel
"Dinkes dan Polda memastikan ketersediaan oksigen. Kita bergerak bersama, karena Polda mengecek keamanannya. Jangan sampai ada lonjakan harga," ungkapnya.
Menurut Lesty, dari hasil tinjauan memang ada peningkatan permintaan hampir dua kali lipat.
Namun dari segi stok oksigen aman, hanya kendalanya ketersediaan tabungnya yang kurang.
Kalau untuk stok oksigen sekarang ini bisa disebut aman.
"Kita juga sudah mendengarkan masukan dari beberapa pihak yang menyarankan untuk melakukan kerjasama dengan beberapa pabrikan okisgen. Nantinya akan saya sampaikan dulu ke gubernur," ungkapnya.

Sementara itu, Owner Ligasin Ronny ketika dibincangi wartawan Tribun Sumsel, Kamis (8/7/2021) memastikan ketersedian oksigen di Sumsel aman.
"Kami sebagai distributor oksigen memastikan ketersediaan oksigen di Sumsel masih aman untuk tiga bulan kedepan," ujar Ronny.
Lebih lanjut ia menceritakan, situasi Covid-19 di Jawa lagi parah, dan supplier disana kualahan untuk menyediakan oksigen.
Untuk itu mereka mintak bantuan sesama pabrik, untuk menyediakan pasokan oksigen di Jawa.
"Saat ini posisinya cukup, kendalanya pabrik yang dimintai bantuan tersebut juga termasuk rekanan pabrik kita. Sampai saat ini memang belum ada pembatasan pengambilan. Yang ada hanya antrean saja, karena Jawa didulukan," ungkap.
Menurut Ronny, pasokan oksigen di Sumsel juga masih aman. Kalau di Jawa sejak seminggu terkakhir ini mulai meningkat permintaannya.
Orang lebih ke panik, sehingga permintaannya berlipat-lipat.
"Kalau di Sumsel kebutuhan oksigennya per bulan 200 - 300 ton oksigen. Estimasi bakal naik menjadi 400-500 ton per bulan, sambil berjalan. Jadi peningkatannya saat ini hampir dua kali lipat. Apalagi beberapa rumah sakit trend permintaannya naik," katanya.
Meskipun permintaan banyak menurut Ronny harga jual tidak ada kenaikan. Bertahan di harga yang ada yaitu Rp 65 ribu untuk tabung besar dan Rp 41 ribu untuk tabung kecil.
"Saat Pandemi ongkos pasti nambah. Kalau dulu sebulan sekali rapid ini setiap jalan rapid. Cost pasti ada nambah, cuma sampai saat ini kami tidak naikan harga. Kita saat ini bukan hitung-hitungan profit tapi lebih fokus penanganan pandemi," tandasnya yang optimis, untuk ketersediaan oksigen di Sumsel bisa tercukupi dan aman.
Namun tetap dengan melihat kondisi atau situasi pandemi saat ini. (TS Linda Trisnawati)