Berita Ogan Ilir

21 Siswa SMA N 1 Indralaya Tidak Naik Kelas, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Angkat Bicara : Aneh

Komisi V DPRD Sumsel, angkat bicara soal banyaknya siswa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) tidak naik kelas.

Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Pribadi
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Komisi V DPRD Sumsel, angkat bicara soal banyaknya siswa di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Indralaya tidak naik kelas.

Sebanyak 21 orang siswa SMA Negeri 1 Indralaya kelas X (sepuluh) dan XI (sebelas) tidak naik kelas.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli, mengaku aneh dengan banyaknya siswa yang tidak naik kelas di Ogan Ilir.

Apalagi selama ini diberlakukan pembelajaran secara daring atau online.

"Kita tidak bisa melihat dalam satu sisi menyalahkan siswa, tapi harus dilihat dari dua sisi termasuk dari guru yang mengajar," kata pria yang kerap disapa MSP, Rabu (7/7/2021).

Oleh karena itu, Komisi V DPRD Sumsel akan memanggil Dinas Pendidikan Sumsel dan pihak sekolah.

Mengingat kasus banyaknya siswa tidak naik kelas ini termasuk kejadian yang luar biasa.

Menurut dia, pihak sekolah tidak bisa mengklaim bahwa siswanya tidak naik karena beberapa faktor yang disebutkan selama ini.

"Ini ada puluhan siswa tidak naik dan ini akan jadi preseden buruk bagi dinas pendidikan di OI, masa sebanyak lebih 10 siswa tidak lulus ini ada apa. Apalagi dalam menentukan tidak naik tidak dilihat ujian akhir saja, tapi prilaku siswa dan faktor lainnya," jelasnya.

Ia pun berharap, adanya langkah sekolah tidak menaikkan siswanya tersebut, bukan karena faktor tidak kesukaan dan subjektif guru dengan siswanya? menjadi faktor ketidaklilusan siswa tersebut.

"Jadi, kami akan minta penjelasan Disdik dan Sekolah, serta fasilitasi orang tua siswa yang tidak naik kelas, karena di komisi V lah tempat mengadunya rakyat khususnya yang membidangi masalah pendidikan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa kelas X (sepuluh) dan XI (sebelas) SMAN 1 Indralaya Selatan dinyatakan tidak naik kelas pada tahun ajaran kali ini.

Puluhan wali siswa pun telah mengajukan protes baik kepada pihak sekolah maupun pihak berwajib.

Salah seorang wali siswa, Bakhtiar mengatakan, ada 21 siswa, 15 orang kelas XI dan 6 orang kelas X siswa SMAN 1 Indralaya Selatan, termasuk putranya yang tidak naik kelas.

"Saat penerimaan rapor pada akhir bulan Juni, anak saya tidak naik kelas. Setahu saya kan tidak boleh tidak naik kelas," kata Bakhtiar saat menyambangi kantor PWI Ogan Ilir di Indralaya, Selasa (6/7/2021) lalu.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved