Berita Palembang
Hidup Bermewah-mewah, Ternyata Janda di Palembang Ini Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,3 Miliar
Seorang janda bernama Melisa di Palembang terancam 4 tahun penjara, karena mengelapkan uang perusahaan sebesar Rp 2,3 miliar.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang janda bernama Melisa di Palembang terancam 4 tahun penjara, karena mengelapkan uang perusahaan sebesar Rp 2,3 miliar.
Melisa merupakan Kepala Administrasi salah satu perusahan yang bergerak pada bidang distributor produk ternama yang berlokasi di Jalan Bay Pass, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang.
Melisa dalam persidangan mengaku khilaf telah menggelapkan uang perusahaannya, sebesar Rp 2,3 miliar lebih pada majelis hakim.
Hal tersebut diketahui dalam sidang virtual yang diketuai oleh hakim Sahlan Efendi SH MH di Pengadilan Negeri Palembang Klas 1A Khusus Sumsel, Selasa (6/7/2021).
Pada sidang kali ini, terdakwa mengatakan jika dirinya khilaf melakukan perbuatannya.
"Saya menyesal pak hakim. Saya khilaf melakukannya," ujar Melisa melalui sambungan telekonfrensi.
Sementara itu, dikonfirmasi pada kuasa hukum terdakwa, Ahmad Rizal SH mengatakan jika terdakwa mengaku menyesal atas perbuatannya.
"Seperti dalam keterangan terdakwa, dirinya mengaku menyesal dan mengatakan khilaf telah melakukan perbuatannya tersebut," ujar Rizal yang diwawancarai usai persidangan, Selasa (6/7/2021).
Rizal juga menerangkan jika uang tersebut digunakan terdakwa untuk bermewah-mewah dan kebutuhan hidup sehari-hari.
"Mengingat terdakwa Melisa merupakan singel parent. Dirinya janda dengan satu anak," ujar Rizal.
Melansir dari SIPP PN Palembang, dituliskan jika Terdakwa Melisa merupakan Kepala Administrasi di PT Putra Serasan Jaya.
Dirinya sudah bekerja di perusahaan tersebut tehitung dari 2016 lalu dengan gaji sekitar Rp. 7.000.000 per bulan.
Salah satu tugas terdakwa yakni, Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan administrasi penjualan seperti pembuatan faktur, delivery order dan pekerjaan administrasi lainnya di bidang pemesanan, dan pembukuan lainnya.
Perbuatannya berawal dari terdakwa mendapat perintah pengambilan pinjaman sementara oleh saksi Sulaiman selaku General Manager PT. Putra Serasan Jaya terhadap kasir.
Saat itu timbul niat terdakwa untuk memakai uang milik perusahaan dengan mengatas namakan saksi Sulaiman selaku General Manager.